Niat Hati Beri Tumpangan, Nyawa Warga Air Itam Nyaris Melayang

Senin 21-11-2022,17:56 WIB
Reporter : Agus Putra
Editor : Babelpos

"Jadi karena gojeknya menunggu di depan portal, pelaku ini pun berjalan menuju portal karcis bandara tersebut. Ketika pelaku berjalan menuju portal karcis, korban ini menghampiri pelaku untuk menawarkan tumpangan, laku pelaju menolak untuk di antar oleh korban. Hanya saja korban pun kembali memaksa pelaku untuk kelima kalinya menawarkan tumpangan tanpa biaya, lalu pelaku pun ikut untuk di antarkan ke portal karcis bandara dan masuk ke kursi penumpang sebelah kanan tepat di belakang korban," terang Adi Putra. 

Setelah keluar di portal bandara, kata Adi Putra, pelaku meminta korban agar berhenti, namun korban tidak menghiraukannya. Korban selanjutnya malah meneruskan mobil yang dikendarainya meski pelaku untuk kedua kalinya meminta untuk berhenti. 

"Jadi karena merasa panik, pelaku langsung lompat dari mobil yang sedang melaju dengan membuka pintu penumpang sebelah kanan hingga terjatuh ke tengah aspal. Kemudian pelaku menyingkir ke pinggir jalan dan menelpon driver gojek tersebut, lalu pelaku diantar pulang oleh driver gojek tersebut kerumah, yang mana korban pada saat itu mengikuti pelaku dari belakang untuk mengantarkan koper pelaku yang tertinggal di dalam mobil," jelas Adi Putra. 

BACA JUGA: Rebut Medali Porwanas, Ini Janji Ketua PWI Babel

Setelah sampai dirumah, dikatakan Adi Putra, istri pelaku sempat menanyakan koper yang dibawa pelaku, lalu pelaku bergegas pergi ke dapur untuk mengambil satu bilah pisau dapur dan bergegas pergi keluar rumah menggunakan sepeda motor. 

Kemudian tak jauh dari rumah, kata Adi Putra, pelaku berpapasan dengan korban dan langsung menghadang mobil korban dengan sepeda motor yang digunakannya. Kemudian pelaku langsung menghampiri korban, yang mana korban sudah turun dari mobil dan terjadi cekcok antara keduanya. 

"Setelah itu karena emosi, pelaku pun langsung menikam bagian belakang tubuh korban sebanyak  satu kali, lalu korban berusaha untuk merampas pisau pelaku dan mengakibatkan luka di tangan sebelah kiri hingga terjatuh ke aspal, kemudian pelaku langsung menusuk korban sebanyak dua kali ke arah punggung korban, sehingga satu bilah pisau yang digunakan pelaku patah dan menancap ditubuh korban. Kemudian pelaku berlari meninggalkan tempat kejadian menuju rumah dan meninggalkan sepeda motor yang digunakan pelaku ditempat kejadian," beber Adi Putra. 

BACA JUGA: Oknum Aparat Diduga Peras Istri Napi, Maladi: Jika Terbukti, Sanksi Berat Menanti

"Jadi setelah berhasil ditangkap, pelaku beserta barang bukti kita bawa ke Polresta Pangkalpinang untuk proses penyidikan lebih lanjut guna mempertanggungjawabkan perbuatannya terhadap korban," tambahnya.

Terpisah, Abu Yazid Bustomi (50) yang saat ini menjalani perawatan di RSBT menceritakan peristiwa penusukan yang dialaminya. 

Di hadapan polisi, Abu Yazid mengaku bahwa dirinya adalah sopir taksi bandara. Pagi itu sekira pukul 07.30 WIB, dia mengantar tamunya ke bandara yang hendak pulang ke Palembang. Usai mengantar tamu, dirinya pun hendak pulang karena mobil yang dikendarainya mau dipakai kakak ipar. 

Namun saat tiba di bundaran bandara, dia melihat seseorang yang tak dikenalinya sedang berjalan dan membawa sebuah koper. Karena merasa kasihan, dirinya pun berinisiatif untuk menawarkan tumpangan. 

"Jadi saya tawar tumpangan ke dia, tapi katanya gak usah.  Katanya, ada temannya yang jemput. Tapi saya tawarkan lagi, saya bilang kasihan sama bapak, saya bilang gak perlu bayar, lalu dia pun naik. Sampai di portal gate, saya gak tahu ternyata dia pesan ojol.

Nah saat melihat ojol, karena terburu-buru, saya kurang mendengar apa yang diomonginnya, cuma dia sempat bilang disini, pak disini pak. Lalu saya mencoba menepi mobil, tapi belum sempat menepi, dia langsung buka pintu mobil dan terjatuh dan langsung marah-marah, tapi saat itu dia tak berani pukul saya, dia maki-maki saya, saya pun meminta maaf, lalu dia motoin mobil saya," ungkap korban menceritakan kronologis kejadian. 

Setelah itu, diakui korban, pelaku pun pergi dengan ojol yang dipesan dan dirinya pun juga langsung pulang ke rumah. Namun sesampai dirumah, dirinya melihat ada tas koper di dalam mobilnya yang diduga milik pelaku. Selanjutnya, korban pun mencoba mengantarkan tas tersebut ke alamat perumahan yang sempat disebutkan pelaku. 

"Niat saya kan baik untuk mengembalikan tasnya. Nah saat sampai di SMPN 10 Pangkalpinang, saya bertemu ojol yang ditumpangi pelaku dan saya stop, lalu saya minta tolong untuk diantarkan ke rumah pelaku, tapi kata ojol nya gak usah lah pak, nanti tambah masalah, saya bilang gak bisa, karena kopernya ada didalam mobil saya, lalu saya pun diantarkan ojol tersebut," jelas korban. 

Kategori :