BABELPOS.ID, KOBA - Bupati Bangka Tengah (Bateng), Algafry Rahman saat melantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama dan Direktur serta Komisaris Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Bangka Tengah pada Januari 2022 lalu mengatakan tujuan adanya BUMD adalah semata-mata untuk kesejahteraan masyarakat, tetapi ia tak menampik sejauh ini peran BUMD Bangka Tengah memang belum memberikan banyak kontribusi kepada Pemerintah maupun masyarakat.
Lebih lanjut, PT. Bangka Tengah Prima yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Bangka Tengah sudah berdiri sejak tahun 2007 silam dan diketahui sampai saat ini memang belum menunjukan adanya tanda-tanda akan beroperasional.
Direktur Utama PT. Bangka Tengah Prima, Yudi Purwanto mengatakan sejak dilantik, pihaknya memang hanya melakukan survei-survei dan mengurus perizinan-perizinan prinsip perusahaan, namun beberapa waktu lalu, pihaknya telah melakukan rapat evaluasi dengan Pemkab Bangka Tengah untuk membahas perihal arah yang akan diambil oleh PT. Bangka Tengah Prima kedepannya.
"Kami sudah membahasnya dan memang ada beberapa Renbis (Rencana Bisnis-red) yang akan dilakukan nanti," ujar Yudi kepada babelpos.id pada Selasa (18/10/2022).
"Beberapa Renbis yang dimaksud diantaranya yakni alih daya honorer Pemda, outsourcing, bidang pertambangan, distributor sepeda motor listrik yang diproduksi oleh BUMN dan lain sebagainya, yang mana fokusnya lebih ke bidang perdagangan sepertinya," tuturnya.
Dikatakan Yudi, untuk tahun 2022 ini pihaknya belum bisa melakukan aksi, karena memang pada periode sebelumnya, BUMD PT. Bangka Tengah Prima tidak memiliki aset apapun.
"Kami ini kan mewarisi periode sebelumnya yang memang tanpa modal dan tanpa aset," tuturnya.
Hal itulah yang kemudian membuat pihaknya kesulitan untuk memulai perusahaan tersebut, karena memang tidak ada modal atau aset sama sekali yang bisa dimanfaatkan saat ini.
Ia menilai, periode sebelumnya itu bisa dibilang gagal, karena modalnya habis dan asetnya pun juga habis, sehingga pihaknya harus mulai dari nol lagi.
Maka dari itu, pihaknya berharap Pemkab Bangka Tengah bisa melakukan penyertaan modal ke PT. Bangka Tengah Prima agar perusahaan tersebut bisa segera beroperasional.
"Kalau tidak ada modal, bagaimana kami bisa jalan, yang mana kami juga telah mengusulkan kepada Pemkab Bangka Tengah agar pada tahun 2023 nanti dikucurkan penyertaan modal sekitar Rp1 miliar," ujarnya.
"Sebenarnya, BUMD itu bisa jalan tanpa modal dari Pemda, yakni melalui investor," sambungnya.
Kata Yudi, pihaknya pun telah memiliki beberapa investor yang berpotensi untuk menanamkan modalnya di PT. Bangka Tengah Prima.
"Tetapi kalau kita hanya mengandalkan dari investor tanpa ada penyertaan modal dari Pemda yang ada, nanti kita kesannya hanya numpang nama saja," tuturnya.
Sementara itu, Komisaris PT Bangka Tengah Prima, drg M. Annas Ma'ruf mengatakan bahwa pihaknya memang telah beberapa kali membahas perihal tujuan dan arah BUMD tersebut kedepannya. Namun, dalam prosesnya perkembangan program kerja yang akan dilakukan perusahaan tersebut, senantiasa mengalami perubahan.