BABELPOS.ID, SUNGAILIAT - Pemerintah Kabupaten Bangka melalui Dinas Pangan dan Pertanian menargetkan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) tahun 2022 seluas 350 hektar.
Target ini disampaikan Kepala Dinas Pangan dan Pertanian, Syarli Nopriansyah, saat sosialisasi PSR di Tanjung Pesona, Sungailiat, Selasa (11/10).
"Saat ini kami menargetkan tahun 2022 ini kurang lebih 350 hektar dan semua dalam proses dan hampir final, dari desa Bukit Layang Bakam, dan lainya masih dalam proses karena adanya aturan terbaru terkait dengan surat keterangan berada di luar kawasan gambut, sebetulnya tidak ada di wilayah kita, tetapi harus tetap diusulkan," jelas Syarli.
BACA JUGA:APKASINDO Perjuangan Petani Sawit untuk Dapatkan PSR
Syarli menjelaskan sosialisasi PSR sesuai Peraturan Menteri Pertanian No. 3 tahun 2022 tentang pengembangan sumber daya manusia, penelitian pengembangan peremajaan serta sarana dan prasarana perkebunan kepala sawit.
Sosialisasi diikuti 60 orang terdiri dari Tim Peremajaan Sawit Rakyat Kabupaten Bangka, Gapoktan, Kelompak Tani, Koperasi Pekebun serta pendamping yang akan mengusulkan PSR.
BACA JUGA:Rudianto Tjen Dorong Program Sarpras Untuk Tingkatkan Produktivitas Petani Sawit Babel
Bupati Bangka Mulkan SH MH yang membuka sosialisasi mengatakan, program PSR untuk membantu pekebun rakyat dalam rangka meningkatkan produktivitas, daya saing, pendapatan serta kesejahteraan petani kelapa sawit.
"Sosialisasi ini penting dalam upaya untuk meningkatkan produksi dan produktivitas hasil perkebunan. Dalam upaya inilah, Pemerintah melaksanakan kegiatan peremajaan kelapa sawit sebagai bentuk keberpihakan kepada pekebun rakyat dalam rangka meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman kelapa sawit rakyat guna menjaga luasan lahan dan keberlanjutan usaha perkebunan kelapa sawit rakyat,” jelas Mulkan.
BACA JUGA:Kemenag Apresiasi Launching Wakaf Produktif dan Panen Raya Kelapa Sawit Desa Bedengung
Sosialisasi PSR di Kabupaten Bangka sekaligus akan meningkatkan koordinasi dan keberhasilan pelaksanaan program PSR di Kabupaten Bangka.
"Memang sawit termasuk salah satu komoditas yang baru. Karena dulu di Kabupaten Bangka sangat terkenal dengan lada putih ataupun sahang. Karena kondisi tanah kita serta faktor lainya sehingga lada bukan lagi komoditas unggulan di daerah kita ini," kata Mulkan. (**)