Di antara mereka terlihat mengangkat kertas bertuliskan ‘PKS Menolak Kenaikan Harga BBM’ sambil berdiri dan berjalan ke luar ruangan.
Ketua DPR Puan Maharani tak berkomentar apapun perihal itu. Puan malah menyebut, membatasi anggota agar tidak melakukan interupsi yang tidak terkait dengan APBN.
Tak lama kemudian, Puan kembali berbicara, melanjutkan rapat, dan bertanya kepada anggota sidang.
“Kita lanjutkan, kita dengarkan dulu pendapat akhir Presiden. Kita selesaikan dulu terkait APBN,” katanya.
“Saya tanya lagi kepada seluruh anggota, apakah RUU tentang pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBN 2021 dapat disetujui untuk disahkan menjadi undang-undang?” kata Puan.
“Setuju,” jawab anggota DPR yang masih berada di ruangan.
Merespons aksi walk out yang dilakukan fraksi PKS, Ketua DPR RI Puan Maharani menghormati hal tersebut.
Menurutnya, di negara demokrasi berbeda pandangan itu adalah hal biasa.
“Apa yang tadi dilakukan oleh rekan kami dari fraksi PKS ini proses demokrasi yang memang sudah dilakukan, berbeda pandangan itu biasa ya,” kata Puan Maharani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Di sisi lain, Puan memastikan DPR bakal menampung aspirasi keluhan masyarakat terkait kenaikan harga BBM bersubsidi.
Jangan sampai adanya kenaikan BBM bersubsidi membuat kondisi perekonomian masyarakat semakin sulit.
“Terkait dengan bantalan sosial yang sekarang ini sudah diberikan kepada masyarakat oleh pemerintah kami berharap bahwa itu akan bisa tepat sasaran kemudian memang akan berguna bagi masyarakat,” kata Puan soal kenaikan BBM yang memantik aksi walk out dari PKS. (ikror/jpc/pojoksatu)