BBM naik bakal memicu gejolak sosial yang berpotensi kerawanan sosial usai Presiden Jokowi mengumumkan naiknya harga BBM bersubsidi mulai, Sabtu (3/9).
Pengamat politik Zainal Muttaqin menyebut ada bahaya besar mengintai jabatan Jokowi usai menaikkan harga BBM bersubsidi, salah satunya gejolak sosial atau kerawanan sosial.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Umumkan Kenaikan Harga BBM, Ini Tarif Terbarunya
Bakal banyak masyarakat turun ke jalan menyampaikan protes menolak kenaikan harga BBM.
“Akan muncul gejolak sosial yang berpotensi memicu kerawanan sosial, bisa juga turun ke jalan,” kata Zainal dihubungi Pojoksatu.id (Grup Babelpos.id) soal kenaikan BBM ini, Sabtu (3/9/2022).
BACA JUGA: Harga BBM Naik meski Minyak Dunia Turun, Ini Alasan Menkeu
Ia menilai kenaikan harga BBM bersubsidi itu akan menambah beban ekonomi masyarakat.
“Jokowi sebagai presiden tidak memiliki visi kesejahteraan rakyat, ekonomi rakyat terbebani,” ujarnya.
BACA JUGA: Pempek Udang Ak Leho Berkembang Pesat Setelah Jadi Mitra Binaan PT Timah Tbk
Zainal juga menyoroti soal Bantuan Sosial Langsung (BLT) yang digelontorkan Presiden Jokowi.
Menurut pengamat dari Jaringan Progresif 98 itu, BLT dikucurkan Presiden Jokowi salah satunya untuk meredam gesekan social akibat naiknya BBM ini.
BACA JUGA: Komnas HAM Kembali ke ‘Jualan’ Lama? Ada Pelecehan ke Nyonya Sambo?
“Antisipasi melalui BLT untuk 14 juta, tidak akan meredam situasi sosial. Keputusan ini adalah buah pahit dari perencanaan,” tandasnya soal kenaikan BBM yang akan picu gejolak sosial.
Sebelumnya, pemerintah memutuskan menaikkan harga tiga jenis bahan bakar minyak (BBM) yakni pertalite, solar, dan pertamax per Sabtu (3/9/2022).
Presiden Jokowi beralasan, kenaikan ini tak lepas dari kenaikan harga minyak dunia dan membengkaknya anggaran subsidi dan kompensasi BBM.