Gerak cepat dalam mengawal Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan yang dilakukan oleh Kantor Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah tersebut mendapat apresiasi dari Penjabat Gubernur Ridwan Djamaluddin.
Ia menegaskan, dari seluruh area project di kabupaten/kota sebagaimana yang telah dicanangkan, sinergi BI dengan Pemkab Bangka Tengah dinilai yang paling akseleratif.
Untuk itu, ia menyampaikan terima kasih atas upaya cepat tersebut dengan harapan keberlanjutan program ini dapat terus dilaksanakan sehingga mampu menekan inflasi daerah.
"Saya juga dapat informasi dari Pak Sekda, bahwa rangkaian kegiatan ini mendapat dukungan dari APBN melalui Satker Dinas Pertanian Provinsi Kepulauan Babel melalui bantuan benih untuk beberapa kabupaten, dimana untuk bawang, Kabupaten Bangka dibantu 10 hektare, Bangka Tengah 10 hektare, Belitung 10 hektare dan Belitung Timur 10 hektare.
Jadi itu adalah bukti sinergi sebagaimana yang sudah disampaikan oleh Pak Budi, bahwa semua pihak harus mengupayakan hal terbaik untuk mengendalikan inflasi," urai Ridwan.
Masih menurut Ridwan, berdasarkan penjelasan dari pihak BI maupun pemerintah kabupaten, bahwa upaya inflasi tersebut dapat ditekan dengan daya upaya daerah, kendatipun ada faktor lain seperti harga tiket dan faktor eksternal yang tidak mudah, namun faktor-faktor yang dapat diselesaikan sendiri oleh daerah, ia mengajak untuk terus berupaya semaksimal mungkin untuk diupayakan.
Bupati Bateng Optimis Inflasi dapat Dikendalikan
Sementara Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman dalam sambutannya menjelaskan, berdasarkan data badan statistik pusat (bps). Indeks harga konsumen (ihk) pada Juli 2022 mengalami inflasi sebesar 0,64”4 (mtm), meningkat dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya tercatat sebesar 0,6176 (mtm).
Peningkatan inflasi juga terlihat pada perbaningan inflasi bulan juli 2022 terhadap juli 2021, inflasi indeks harga konsumen (ihk) pada bulan juli 2022 mencapai 4,94” (yoy) yang disebabkan oleh inflasi kelompok pangan bergejolak (volatile food), salah satunya cabai merah dan bawang merah.
"Hal ini menjadi perhatian Presiden Republik Indonesia pada kegiatan rapat koordinasi pengendalian inflasi tahun 2022 kepada tm pengendalian inflasi pusat (tpp) dan tm pengendalian inflasi daerah (tpid). Sejalan dengan arahan Presiden Republk Indonesia, upaya bersama perlu diperkuat untuk mengendalikan tekanan inflasi pangan. Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka Tengah dan Bank Indonesia turut serta mensukseskan gerakan nasional pengendalian inflasi pangan (gnpip) melalui program pengendalian inflasi (ppi) melalui kegiatan klaster cabai merah sejak bulan september 2016 dalam rangka menjaga suplai cabai merah, mendukung ketahanan pangan," urai Algafry.
Ia menegaskan, dukungan dan sinergitas Kabupaten Bangka Tengah terhadap dukungan pelaksanaan kegiatan klaster cabai merah dan bawang merah oleh Bank Indonesia dalam upaya menjaga stabilitas inflasi diwujudkan melalui kegiatan pengembangan cabai merah dan bawang merah setiap tahunnya.
"Kabupaten Bangka Tengah sebagai satu - satunya kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang ditetapkan sebagai kawasan pertanian nasional untuk cabai merah dan bawang merah melalui keputusan menteri pertanian nomor : 472/kpts/rc.040/6/2018 tentang lokasi pertanian nasional," ungkap Bupati Bangka Tengah.
Pada kesempatan tersebut, Algafry atas nama Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah mengucapkan terima kasih kepada para undangan yang sangat bersemangat untuk hadir dan berpartisipasi dalam kegiatan pada acara panen bawang merah, persemaian bawang merah, penyerahan simbolis instore driyer dan demonstrasi pasca panen bawang merah di kelompok tani “Tumbuh Berhasil Kelurahan Simpang Perlang", pungkas Algafry. (pas)