Budi menerangkan, kondisi industri halal global yang terus membaik memberikan harapan besar bagi pemulihan sektor ekonomi dan keuangan syariah nasional Indonesia dalam satu dekade terakhir, dan telah memegang peran krusial mengingat market size dari industri halal Indonesia yang sangat besar, sehingga menjadi potensi bagi pemain domestik dan pemain dari luar negeri, baik dari negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) maupun negara lainnya.
Dari sisi pasar, dikatakannya, Indonesia dapat menjadi key player dalam industri halal dengan beberapa strategi yaitu pengembangan Halal Value Chain, pendalaman pasar keuangan syariah, dan peningkatan literasi ekonomi dan keuangan syariah melalui riset, asesmen dan edukasi.
‘”ada triwulan I 2022, ekonomi Bangka Belitung tumbuh sebesar 3,26% (yoy) dan pada Juni 2022, pembiayaan syariah tumbuh sebesar 15,71% (yoy). Pertumbuhan yang menggembirakan ini mencerminkan terus meningkatnya potensi ekonomi dan keuangan syariah di Bangka Belitung,” katanya.
Dalam kesempatan ini, Budi juga menyampaikan, Bank Indonesia Provinsi Kepuluan Bangka Belitung telah melakukan berbagai kegiatan untuk mendorong perkembangan ekonomi dan keuangan syariah.
Salah satu kegiatan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah pengembangan kemandirian ekonomi pondok pesantren melalui pelatihan atau capacity building dan penyerahan bantuan infrastruktur usaha pesantren.
Saat ini, kata dia, telah terdapat 13 pesantren mitra Bank Indonesia yang tersebar di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pondok pesantren ini bergerak di bidang peternakan, pertanian, perdagangan dan jasa tour and travel.
Selanjutnya, tambahnya, untuk mendukung akselerasi sertifikasi halal, Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga memberikan dukungan pelaksanaan sejumlah kegiatan seperti pelatihan sertifikasi halal, pelatihan kepada pendamping proses produk halal, dan pelaksanaan Kongres Halal Internasional.
“Dalam pelaksanaan kegiatannya tentu bersinergi dan kolaborasi dengan bekerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia, Kantor Wilayah Kementerian Agama Babel, LPPOM MUI, Dinas UMKM Provinsi Babel, dan Kementerian Perdagangan RI.
Selain itu, dalam mendukung usaha syariah, Bank Indonesia memiliki platform IKRA (Industri Kreatif Syariah Indonesia) yang mempertemukan para pelaku usaha syariah di sektor fesyen dan makanan/minuman halal. Sampai saat ini, terdapat setidaknya 8 UMKM di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah lolos menjadi anggota IKRA,” bebernya.
Budi menambahkan, dalam BEKISAH 2022 ini, sejumlah kegiatan akan diselenggarakan, antara lain launching buku khutbah Jumat yang merupakan program sinergi dan kolaborasi Bank Indonesia dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Gerakan Akselerasi Sedekah Masjid Non Tunai Menggunakan QRIS yang dilaksanakan bekerjasama dengan perbankan syariah (Bank Syariah Indonesia dan Bank Muamalat).
Selanjutnya, kata Budi, untuk meningkatkan literasi ekonomi dan keuangan syariah, akan diselenggarakan Talkshow “Akselerasi Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah” dengan narasumber dari Bank Indonesia, Ketua MES Bangka Belitung, Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Iman yang sekaligus Dewan Pembina HEBITREN, Wakaf Salman ITB, dan Masjid Jogokariyan Yogyakarta.
“Karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Gubernur Provinsi Bangka Belitung beserta jajarannya serta seluruh mitra strategis BI, yang telah bersama-sama, berkomitmen untuk mendorong perkembangan ekonomi dan keuangan syariah serta mendukung terselenggaranya acara BEKISAH (Bangka Belitung Ekonomi Keuangan Syariah) tahun 2022 di negeri Serumpun Sebalai ini. Ke depannya, kolaborasi dan sinergi yang baik antar lembaga kami harapkan dapat terus ditingkatkan,” tukas Budi.(pas)