BACA JUGA: Kapolres Pangkalpinang Terkejut TI Ilegal Air Mawar Masih Beroperasi
Dewi menyebut ada beberapa tantangan GRC saat ini.“Seperti tuntutan kinerja yang lebih baik dan visibility perusahaan, value dari model bisnis mengalami perubahan, termasuk fase perubahan yang sangat cepat, Tata kelola dan regulasi yang agile, lalu regulator terutama sektor non keuangan belum optimal mengatur dan memantau penerapan GRC,
BACA JUGA: Diduga Bekingi TI Ilegal, Oknum ASN dan Wartawan Diringkus Satreskrim Polres Pangkalpinang
proses dokumentasi atas monitoring belum konsisten, lengkap dan sistem belum seluruhnya terintegrasi, serta proses manajemen risiko termasuk monitoring masih silo,” ujar Dewi.
Dewi juga menyebutkan, adanya GRC & Performance Excellence Award 2022 ini merupakan saat yang tepat untuk me-mapping risiko-risiko di era VUCA, melakukan pembenahan, refocusing strategic objective perusahaan berdasarkan implementasi GRC, dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan.
“Penerapan GRC ini tidak diragukan lagi, antara lain dapat sebagai dashboard pencapaian tujuan, meningkatkan budaya sadar risiko, meningkatkan confidence level, mengurangi potensi kerugian, lebih efisien, efektif, meningkatkan daya saing, dan mengoptimalkan nilai perusahaan,” ujar Dewi.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT Timah Tbk, Abdullah Umar mengatakan, PT Timah Tbk terus melakukan inovasi dan transformasi digital dalam seluruh lini bisnis perusahaan.
"Penghargaan ini menjadi motivasi perusahaan untuk terus konsisten dan optimal dalam pengelolaan manajemen risiko. PT Timah Tbk secara konsisten berupaya menjaga kelangsungan bisnis perusahaan agar terus tumbuh dan berkembang dengan baik," ucapnya.
Abdulah mengatakan, PT Timah Tbk telah memiliki roadmap dan strategi sistematis dalam pengelolaan manajemen risiko dalam lima tahun. Sedangkan di tahun 2022, PT Timah Tbk mengoptimalkan Management Risiko Terintegrasi (ERM) agar memberi manfaat optimal bagi peningkatan kinerja keberlanjutan.
Tak hanya itu, tahun ini PT Timah Tbk sedang membangun budaya sadar risiko dalam usaha peningkatan nilai maturitas Manajemen Risiko. Bahkan PT timah sedang membangun tata Nilai Risiko sebagai bagian dari Core Values Perusahaan serta membangun Sistem Informasi Manajemen Risiko “TRIMS” yang terintegrasi dengan Audit Internal “TIAMS”.
PT Timah Tbk terus memperkuat sistem pengendalian internal melalui pengelolaan risiko yang berlandaskan prinsip kehati-hatian, terintegrasi, efektif dan efisien pada setiap level organisasi.
Adapun penerapan sistem manajemen risiko di perusahaan, PT Timah mengacu kepada Sistem Manajemen Risiko ISO 31000:2009 Risk Management – Principles dan Guidelines yang sudah direvisi menjadi ISO 31000:2018 Risk Management – Guidelines.
Sebagai bagian dari wujud penerapan GRC (Governance, Risk and Compliance), perusahaan yang memiliki visi “Menjadi Perusahaan pertambangan terkemuka di dunia yang ramah lingkungan” ini berhasil mendapatkan skor 90,64 dengan hasil sangat baik(very good).
“Penilaian tersebut berdasar hasil assessment tahun buku 2021 dari ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS)” ujar Abdullah.(pas/rel)