BABELPOS.ID, KOBA - SMP Muhammadiyah Koba yang berdiri sejak tahun 1986 terus mengalami penurunan jumlah siswa, apalagi semakin banyaknya SMP Negeri di Bangka Tengah, khususnya Kecamatan Koba. Namun, meski tergolong SMP Swasta, ternyata murid SMP Muhammadiyah bebas iuran Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP).
Hal tersebut diungkapkan langsung Kepala SMP Muhammadiyah Koba, Arum Setia Ningsih, kepada Babel Pos di ruang kerjanya, pada Senin (25/7/2022).
"Iya alhamdulillah, dari pihak Pemkab Bateng dengan SMP Muhammadiyah ada kerjasama, yang mana kami dibantu subsidi SPP anak-anak dan sudah berlangsung selama 2 tahun, sedangkan tahun 2022 ini jalan tahun ketiga," ungkapnya.
"Jadi SPP anak-anak ditiadakan dan ditanggung Pemda dengan hitungan, misalnya Rp150 ribu per bulan dikali jumlah siswa dan dikali satu tahun, jadi wlaupun SMP Swasta serasa Negeri," sambungnya.
Ia mengakui lewat bantuan Pemkab Bateng tersebut pihaknya sangat terbantu sekali, apalagi beberapa tahun belakangan ini pandemi Covid-19, anak-anak terpaksa belajar dari rumah, sehingga orangtua pun berat untuk membayar SPP, mengingat aktivitas belajar mengajar dilakukan secara daring.
"Sangat membantu, karena setelah pengumuman SPP ditiadakan kepada masyarakat, yang mana salah satu dampaknya ialah murid bertambah, misalnya saja murid yang masuk tahun 2019 berjumlah 13 orang, naik menjadi 60 orang (2020), namun sayang turun lagi menjadi 37 orang (2021) dan sekarang sekitar 22 orang di tahun 2022," terangnya.
Ia menuturkan pihaknya bersyukur, karena pihak Pemkab Bateng tetap mendukung SMP Swasta dan tidak meninggalkan pihaknya.
"Tentu saja, kami juga memberikan berbagai tawaran program untuk menunjukkan prestasi anak didik, agar ada timbal balik untuk Bangka Tengah, seperti program yang difokuskan ke iqra, karena meski berkas ijazah TPA dan jenisnya ada, namun beberapa anak masih belum lancar membaca al-quran," tuturnya.
"Jadi kalau lulus dari sini dipastikan insyaallah lancar dan fasih dalam membaca al-quran serta terdapat program hafalan juz 30, yang mana ini sudah jalan sejak Januari 2022, karena sebelumnya masih pandemi Covid-19," tambahnya.
Kata Arum, meski dirinya memiliki kekhawatiran akan nasib SMP Muhammadiyah Koba, namun dirinya tetap optimis dengan berbagai program unggulan yang pihaknya miliki.
"Kita punya banyak program tambahan seperti Jumat bakat, tiap bulan belajar bersama alam (tadabur alam), program setoran hadist dan lainnya, mudah-mudahan murid kita tiap tahunnya terus bertambah dan tetap semangat," imbuhnya. (sak/ynd).