BABELPOS.ID, KOBA - Kepala Dinas Kesehatan, Bangka Tengah (Bateng), drg. M. Anas Ma'ruf mengungkapkan berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi di wilayah kerja Puskesmas Pangkalanbaru, diketahui masih adanya banyak warga yang terkena DBD, namun tidak berobat ke fasilitas kesehatan dan hanya berobat jalan dengan perawat.
Padahal ia menilai, pasien yang berobat jalan hanya memiliki hasil laboratorium darah rutin, tanpa pemeriksaan serologi dengue, sehingga menyulitkan dalam menentukan kriteria penanggulangan kasus dengue.
"Hal itulah yang menyulitkan dalam menentukan kriteria penanggulangan kasus dengue," ujar Anas, Kamis (21/7/2022).
Diakuinya, meskipun telah dilaksanakan penaburan larvasida pada penampungan air di luar rumah dan foging di lokasi yang memenuhi kriteria, kasus dengue akan tetap ada, hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam berperilaku hidup bersih dan sehat.
"Maka dari itu, perlunya dilakukan promosi kesehatan secara kontinu dalam rangka preventif kasus DBD agar dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat DBD," terangnya.
Di samping itu, Anas menuturkan perlu juga dilakukan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara berkala di semua lokasi yang pernah terjadi kasus dengue, mengingat pada bulan Juni intensitas hujan sudah makin meninggi.
"Untuk itu, perlunya koordinasi ke semua Camat di wilayah Kabupaten Bangka Tengah untuk menggalakkan PSN dan menentukan inovasi dalam rangka pencegahan dan pengendalian kasus DBD di wilayahnya," tuturnya.
Ia menyebut, hingga saat ini baru Kecamatan Simpangkatis yang telah merencanakan inovasi Betok Jenius (Bersama Berantas Organisme Jentik Nyamuk Serius). (sak/ynd)