"Kami juga akan mengadakan kegiatan edukasi kepada masyarakat di pesisir Sungai Rangkui. Hal ini dikarenakan sungai ini berada ditengah kota pangkalpinang, sehingga di beberapa daerah aliran sungai banyak sekali para pedagang yang berada di pinggiran sungai yang masih membuang limbah dagangannya ke sungai," katanya.
Pihaknya akan bekerja sama dengan lurah daerah sungai tersebut untuk memberi pemahaman atau edukasi mengenai pentingnya menjaga sungai di Pangkalpinang. Pihaknya berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan dampak yang ditimbulkan jika membuang sampah ke sungai.
"Kami juga akan melepas sejuta benih ikan di kota pangkalpinang. Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan ikan ikan di sungai di kota pangkalpinang karena pada dasarnya sungai juga merupakan habitat dari ikan. Pada kegiatan ini kami berencana akan bekerjasama dengan yayasan ikan endemik Babel," tuturnya.
KOPS Kota juga akan melaksanakan kegiatan lomba kebersihan lingkungan bagi masyarakat pesisir sungai se-kota pangkalpinang. Kegiatan ini dirancang dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi masyarakat sekitar untuk dapat menjaga kebersihan lingkungan di sekitar sungai yang ada di Pangkalpinang.
Selain program kerja, perwakilan KOPS Pangkalpinang juga menyampaikan beberapa dampak yang cukup kompleks yang diakibatkan tambang timah ilegal yang ada di sungai Kota Pangkalpinang.
"Sebenarnya Pangkalpinang ini merupakan salah satu kota yang terkena dampak yang cukup kompleks dari permasalahan di wilayah sungainya. Hal ini dikarenakan Pangkalpinang merupakan daerah yang cukup padat penduduknya yang mana tidak terlepas dari permasalahan sampah di sungainya serta juga sedimentasi dan pencemaran akibat dari pertambangan timah," ungkapnya.(tob)