PANGKALPINANG - Setelah dilantik satu tahun lalu, badan organisasi Nahdatul Ulama (NU) Fatayat menggelar Latihan Kader Dasar (LKD). Kegiatan kader selama dua hari ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi bagi kader Fatayat. LKD dibuka langsung oleh Sekum Fatayat NU Pimpinan Pusat, Margaret Aliyatul Maimunah.
Dalam sambutannya, Ketua Umum Fatayat Bangka Belitung, Maimunah menjelaskan LKD akan dilakukan di dua lokasi berbeda. Untuk wilayah Pulau Bangka dilaksanakan di asrama putri Ponpes Hidayussalikin dan pada tanggal 24 hingga 25 Juni akan dilaksanakan di Belitung.
"Ini salah satu program kerja kita untuk meningkatkan kompetensi bagi kader Fatayat. Bagaimana mewujudkan jiwa kepemimpinan Fatayat, membangkitkan ruh NU, sinergi dengan pemerintah daerah terutama BKKBN dan Dinas Kesehatan. Peran NU dalam bela negara berhubungan yang dimandatkan TNI dan Polri," jelasnya.
Kader juga diharapkan dapat meningkatkan nilai juang NU menangkal radikalisme. Diharapkan dari LKD ini juga nanti para kader Fatayat dapat memberikan pendidikan kepada anak dengan baik.
"Akan ada juga kegiatan outbond semoga lebih rileks dan santai. Belajar dan semangat karena itu tidak mengenal usia. Dengan penuh rasa hormat kami meminta PP Fatayat membuka secara resmi LKD selama dua hari ini," ujarnya.
Sementara, Sekretaris Umum (Sekum) Pimpinan Pusat (PP) Fatayat NU, Margaret Aliyatul Maimunah akan memandu penguatan kader kepada PW Fatayat Babel dan PC Fatayat se-Babel. Dia merasa berbahagia bisa hadir dalam LKD ini, keberadaan PW Fatayat Babel yang baru ini menjadi harapan luar biasa.
"Kita adalah garda terdepan Nu dalam membangun kader kegiatan LKD paling penting dan tidak boleh tidak dilakukan dalam organisasi kita. Kaderisasi bertingkat, LKD ini latihan di tingkat dasar setelah ini ada LKL Latihan Kader Lanjutan kemudian TOT (Training of Trainer)," ungkapnya.
Dalam LKD ini juga difahamkan dan diajarkan apa sebenarnya yang menjadi ruh Fatayat NU ini. Organisasi ini berasaskan Pancasila, pemahaman organisasi kader tidak hanya sekedar memakai seragam hijau tapi betul memahami nilai yang mendasari Fatayat NU didirikan visi misi dan gerak langkah organisasi. Kehadiran Fatayat menjawab tantangan saat ini, hari ini belum lepas paham radikalisme gerakan ini sudah mulai menggunakan perempuan sebagai bagian.
"Mereka sudah masuk melalui pola asuh, ini harus diwaspadai. Kader Fatayat menanamkan nilai Pancasila asas organisasi kita. Kader Fatayat key person yang ada dirumah. Akan ditulari ilmunya ke anaknya bahkan tidak menutup kemungkinan ke suaminya," katanya.
Ditambah lagi, tantangan kecanggihan teknologi semakin masif, tidak mungkin bergerak mundur pasti akan lebih canggih lagi dan harus mampu menguasai dan memanfaatkan untuk kepentingan dakwah. Tantangan tentu berbeda, dari masa ke masa. Kecanggihan teknologi tidak semua memberikan dampak positif ada banyak dampak negatif yang perlu diwaspadai. Musuh pola asuh sekarang menurut dia adalah smartphone.
"Untuk itu pentingnya ada penguatan kader, pemberdayaan kader sebagai key person dirumah," imbuhnya.
Dalam pembukaan kegiatan ini juga hadir Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman, dari Polda Babel dan PT Timah. Algafry mengatakan kegiatan ini akan memberikan warna bagi organisasi di Babel.
"Selamat melaksanakan LKD semoga diridhoi. Organisasi merupakan sumber inspirasi banyak manfaat dan investasi masa depan. Jika diyakini dan dijalankan dengan keseriusan pasti akan ada manfaat kedepannya. Kami siap kolaborasi kegiatan fatayat NU," tuturnya.(**)