Tiga Hari Karantina, Pasien Covid-19 Meninggal Dunia

Senin 12-04-2021,00:13 WIB
Editor : babelpos

TOBOALI - Sop (56) warga Toboali, Kabupaten Bangka Selatan (Basel) dinyatakan meninggal dunia karena terpapar virus corona (Covid-19) berdasarkan hasil pemeriksaan rapid antigen di Klinik Bakti Timah Toboali. Ibu Rumah Tangga (IRT) itu sedari tanggal 8 April 2021 atau 3 hari lalu menjalani perawatan dan karantina di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Basel, lantaran terkonfirmasi positif Covid-19 dengan gejala batuk, diare dan lemah. Hal ini disampaikan Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Basel, Supriyadi. Supriyadi menjelaskan, pasien tersebut diketahui tidak memiliki riwayat perjalanan keluar daerah. Pasien menghembuskan napas terakhirnya di RSUD Basel pada Minggu (11/4). Sebelumnya pada Kamis (8/4) lalu, pasien menjalani pemeriksaan rapid antigen di Klinik Bakti Timah Toboali, dengan hasil menunjukkan positif Covid-19 dan kemudian langsung dirujuk ke RSUD Basel untuk perawatan dan karantina. \"Proses pemakaman dilaksanakan secara protokol kesehatan oleh tim Satgas penanganan Covid-19 kabupaten,\" kata Supriyadi kepada babelpos.co, Minggu (11/4) Supriyadi menambahkan, jumlah pasien suspek Covid-19 yang masih menjalani perawatan dan karantina di Gedung Diklat Parit Tiga Toboali terdapat 31 orang. Data terakhir pertanggal 11 April 2021 atau Minggu malam, terdapat 514 orang di daerah setempat terkonfirmasi positif Covid-19 di antaranya 15 orang meninggal dunia, 29 orang masih dalam perawatan dan 470 orang sembuh. \"Masyarakat kita ingatkan untuk tetap disiplin protokol kesehatan dengan cara 5 M yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas. Wabah Covid-19 belum berakhir. Untuk itu, mari kita semua disiplin protokol kesehatan,\" jelas Supriyadi. Menurutnya, saat ini, kasus Covid-19 di Kabupaten Basel mulai menunjukkan peningkatan kasus dan tidak lagi di dominasi kasus dari luar, melainkan sudah transmisi lokal. \"Karena itu, kita semua diwajibkan protokol kesehatan agar kita dapat saling melindungi satu sama lain,\" imbuh Supriyadi.(tom)

Tags :
Kategori :

Terkait