HUT Prov Kep Babel = 21-21-21 (7): Target Pertanian Babel Dengan LUMPAT

Selasa 09-11-2021,06:49 WIB
Editor : babelpos

BABEL POS edisi Sabtu (6/11) ditegaskan, meski di tengah pandemi Covid-19, BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) yang tertinggi di Sumatera dan di urutan 4 tertinggi se-Indonesia. ------------------ MEMINJAM istilah wartawan senior yang juga salah satu tokoh Pejuang Pembentukan Provinsi Kepulauan Babel asal Belitung, Safari Ans, bahwa berarti kebijakan perekonomian Babel sudah berada di jalan yang tepat. Perekonomian Babel memang terus mengalami perbaikan dari waktu ke waktu semenjak Pandemi Covid-19 melanda. Dari sisi produksi, hampir seluruh lapangan usaha tumbuh positif. Sedangkan dari sisi pengeluaran, komponen ekspor luar negeri mengalami pertumbuhan yang tinggi. Pandemi Covid-19 diakui berdampak di segala sektor, termasuk ekonomi di Babel. Ekonomi Babel di tahun 2020 terkontraksi sebesar 2,30 persen, turun dibandingkan tahun 2019 yang tumbuh sebesar 3,32 persen. Sektor Informasi dan Komunikasi menjadi sumber pertumbuhan ekonomi yang terbesar, disusul sektor pertanian, kehutanan dan perikanan yang menjadi salah satu sektor andalan Babel. Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan, sebesar 1,52 persen pertumbuhan ekonomi Babel di tahun 2020 berasal dari pertumbuhan lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan. Hal ini menunjukkan bahwa berbagai upaya Pemerintah Provinsi Babel dalam mendorong pemulihan ekonomi pada sektor pertanian, kehutanan dan perikanan terbukti tepat.

Targetkan Swasembada Pangan

Pemerintah Provinsi terus mendorong peningkatan produktivitas pertanian melalui berbagai program. Mulai dari penyaluran benih unggul, pemberdayaan petani, dan peningkatan infrastruktur sarana pertanian. Dikutip dari Babelprov.go.id, untuk mendukung swasembada beras Babel, Gubernur Erzaldi Rosman menyerahkan bantuan infrastruktur untuk petani sawah pada sejumlah desa di Kabupaten Bangka Selatan, Jumat (25/06/2021). Bantuan dengan nilai miliaran rupiah itu diserahkan Gubernur Erzaldi pada Pertemuan Koordinasi Pembangunan Pertanian di Desa Rias Kecamatan Toboali Kabupaten Bangka Selatan. Jenis bantuan yang diserahkan Gubernur Erzaldi Rosman diantaranya adalah konstruksi jalan usaha tani, optimalisasi lahan dan rehabilitasi jaringan irigasi tersier untuk areal persawahan. Ada tiga Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang menerima bantuan infrastruktur tersebut, yaitu Gapoktan Wisata Tanjung Timpek Desa Pergam Kecamatan Air Gegas, Gapoktan Serdang Bersatu Desa Serdang Kecamatan Air Gegas dan Gapoktan Sepakat Jaya Desa Rias Kecamatan Toboali. Gapoktan Sepakat Jaya menerima bantuan berupa konstruksi jalan usaha tani sepanjang satu kilometer senilai 100 juta rupiah, optimalisasi lahan senilai 1,5 miliar rupiah dan rehabilitasi jaringan irigasi sebesar 150 juta rupiah. Sementara Gapoktan Wisata Tanjung Timpek menerima bantuan berupa konstruksi jalan usaha tani sejauh satu kilometer dengan nilai 100 juta rupiah dan optimalisasi lahan dengan nilai 870 juta rupiah. Sedangkan Gapoktan Serdang Bersatu menerima bantuan berupa konstruksi jalan usaha tani sepanjang satu kilometer senilai 100 juta rupiah, optimalisasi lahan sebesar 1,5 miliar rupiah dan rehabilitasi satu unit jaringan irigasi tersier dengan nilai 120 juta rupiah. Gubernur Erzaldi Rosman berharap banyak pada kemajuan usaha tani sawah di areal persawahan Desa Rias, bahkan Gubernur Erzaldi Rosman menginginkan swasembada beras dapat dimulai dari Desa Rias. Provinsi Babel berkeinginan untuk menjadi Lumbung Pangan Asal Ternak (LUMPAT) di wilayah Sumatera pada tahun 2025. LUMPAT, bertujuan untuk mewujudkan kemandirian pangan asal ternak di Babel. Populasi sapi potong di Provinsi babel mengalami kenaikan setiap tahunnya. Terhitung dari tahun 2017, populasi sapi potong berjumlah 12.644 ekor dan di tahun 2020 mengalami kenaikan hingga menjadi 15.742 ekor. Salah satu strategi untuk mencapai Babel LUMPAT 2025 adalah dengan mengimpor sapi langsung dari luar negeri, yakni Australia. Setelah sampai, hewan ternak tersebut akan dikarantina dan kemudian disuplai kepada para kelompok ternak untuk proses penggemukan. Berkenaan dengan pakan, Pemerintah Provinsi Babel rencanannya akan membuka kluster kopi seluas 1.000 hektar pada empat lokasi yang berbeda. Di samping pengembangan budi daya kopi, juga untuk mewujudkan kemandirian pangan ternak di Babel. Guna mendukung ketahanan pangan, Babel menjadi salah satu daerah yang membangun Food Estate. Program pengembangan Food Estate di Bangka Belitung tersebar di enam kabupaten yaitu Kabupaten Bangka, Kabupaten Belitung, Kabupaten Bangka Barat, Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Selatan, dan Kabupaten Belitung Timur. Luas lahan yang digunakan sebagai area usulan pengembangan Food Estate di ke enam kabupaten tersebut yaitu seluas 56.069 Ha. Dikutip dari Babelprov.go.id, Gubernur Erzaldi meminta agar pelaksanaan program ketahanan pangan di dalam kawasan hutan, termasuk Program Food Estate, tetap memegang prinsip menjaga kelestarian hutan, dan kelestarian keanekaragaman hayati serta menjamin terjaganya kualitas lingkungan hidup, dengan terus meningkatkan pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat di dalam dan di sekitar kawasan hutan.(tim/bersambung)
Tags :
Kategori :

Terkait