Bahkan Drs Budi Hermanto Camat Kecamatan Bulak, Surabaya, mengakui wilayah itu sebelumnya memang menjadi langganan banjir rob. \\\'\\\'Sejak dibangun sistem tanggul ini, gak ada lagi yang namanya banjir rob di sini,\\\'\\\' jelasnya.
\\\'\\\'Kita belajar ke sini,\\\'\\\' ujar Erzaldi kepada awak media.
Dikatakan, sebagai wilayah kepulauan, Babel didominasi kawasan pesisir sehingga banyak yang kerap dilanda banjir rob.
\\\'\\\'Kita melihat bagaimana Surabaya berhasil mengatasi banjir rob dengan biaya yang tidak terlalu tinggi, serta kawasan yang dibangun tanggul juga memberi manfaat lain untuk masyarakat,\\\'\\\' ujar Erzaldi.
APA yang tengah diprioritaskan oleh Walikota, serta apa yang dipelajari oleh Gubernur, adalah dua persoalan yang sama meski berbeda.
Masyarakat Pangkalpinang khususnya dan Babel umumnya, tentu membutuhkan kedua hal itu pada tataran kebijakan. Karena banjir dan banjir rob adalah dua persoalan yang berbeda, meski akibat yang ditimbulkan sama, yaitu sama-sama genangan air.
Masyarakat butuh pompa mobile, juga butuh tanggul. Selain tentunya harus disertai dengan kebijakan pemeliharaan drainase --yang sebenarnya juga sangat dibutuhkan--.
Harapan itu jangan sampai tergiring ke ranah politik, seolah keduanya membangun wacana yang sama ke tengah publik. Tapi, harapan itu menjadi kebijakan nyata keduanya di penghujung sisa jabatan yang ada.
Banjir, salah satunya celah untuk mengatasinya \\\'begini\\\', yaitu dengan pompa mobile.
Banjir rob, salah satu celah mengatasinya \\\'begitu\\\', yaitu dengan membangun tanggul dengan pola tertentu.
Jika sudah \\\'begini\\\',
lalu ada juga \\\'begitu\\\',
demi masyarakat mereka juga,
jadilah \\\'beginu\\\'. ***