Maret, Inflasi Babel 1,17 Persen (mtm), Harga Minyak Goreng Jadi Pendorong

Minggu 03-04-2022,21:12 WIB
Editor : babelpos

PANGKALPINANG - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) di tingkat nasional pada Maret 2022 mengalami inflasi sebesar 0,66 persen (mtm) setelah pada sebelumnya tercatat deflasi sebesar 0,02 persen (mtm).

Inflasi terutama terjadi pada kelompok volatile food dan administered prices, di tengah inflasi kelompok inti yang relatif stabil.

Secara tahunan, inflasi IHK pada Maret 2022 tercatat sebesar 2,64 persen (yoy) lebih tinggi dibandingkan inflasi bulan sebelumnya sebesar 2,06 persen (yoy).

Inflasi kelompok inti terutama disumbang oleh komoditas emas perhiasan dan sewa rumah, seiring pergerakan harga emas global dan peningkatan mobilitas masyarakat. Inflasi kelompok volatrie food terutama dipengaruhi oleh inflasi cabai merah, minyak goreng, dan telur ayam ras, seiring dengan kendala cuaca di beberapa sentra produksi utama, implementasi pencabutan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng kemasan sederhana dan premium, serta peningkatan biaya produksi pakan.

Sementara inflasi kelompok administered prices didorong oleh infias bahan bakar rumah tangga dan bensin seiring penyesuaian harga LPG nonsubsidi dan BBM nonsubsidi. Selain itu, juga didorong oleh inflasi angkutan udara seiring meningkatnya mobilitas udara.

Sementara itu, di Bangka Belitung pada Maret 2022 juga mengalami inflasi sebesar 1,17 persen (mtm) setelah pada bulan sebelumnya mengalami deflasi sebesar 1,10 persen (mtm).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Budi Widihartanto menyebut inflasi tersebut didorong oleh peningkatan indeks harga kelompok makanan, minuman dan tembakau, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran.

Secara tahunan, kata Budi, inflasi IHK Bangka Belitung pada Maret 2022 tercatat sebesar 3,92 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 2,58 persen (yoy).

\"Inflasi didorong oleh konsumsi masyarakat yang meningkat terutama memasuki masa sedekah ruwah dan bulan Ramadan. Mobilitas masyarakat juga meringkat tercemin dan Google Mobility Index pada bulan Maret 2022 meningkat 22,8 persenm Komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan terutama kelompok ikan (ikan selar dan ikan tongkol) cabar merah, dan minyak goreng,\" ujar Budi kepada Babel Pos, Minggu (3/4/2022).

Selain itu, dikatakan Budi, inflasi juga disumbang oleh kenaikan kontrak rumah dan bahan bakar rumah tangga. Dan tak cuma itu, implementasi kebijakan pencabutan Harga Eceran Tertmggi (HET) minyak goreng kemasan sederhana dan premium serta penyesuaian harga gas LPG non-subsidi berdampak terhadap kenaikan bahan bakar rumah tangga.

\"Meningkatnya aktivitas masyarakat juga mendorong permintaan nasi dan lauk yang ikut menyumbang inflasi,\" terang Budi.

Secara spasial, lanjut Budi, Kota Pangkalpinang mengalami inflasi sebesar 1,104 persen (mtm) setelah pada bulan sebelumnya tercatat deflasi sebesar 0,53 persen (mtm). Inflasi bulan ini terutama dipengaruhi oleh peningkatan indeks harga komoditas kontrak rumah, ikan selar, bahan bakar rumah tangga, dan rokok kretek filter.

Sementara itu, sambungnya, Kota Tanjungpandan mengalami inflasi sebesar 1,29 persen (mtm) setelah sebelumnya tercatat deflasi sebesar 2,08 persen (mtm).

\"Inflasi Kota Tanjungpandan didorong oleh peningkatan indeks harga komoditas nasi dengan lauk, minyak goreng, dan ikan-ikanan (ikan tongkol, ikan selar, ikan kerisi),\" bebernya.

Lebih jauh dijelaskan Budi, cecara tahunan, Kota Pangkalpinang mengalami inflasi sebesar 4,70 persen (yoy) lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 344 persen (yoy), sementara Kota Tanjungpandan mengalami inflasi 2,56 persen (yoy) lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 1,07 persen (yoy).

Tags :
Kategori :

Terkait