Gubernur Hidayat Tegaskan Hak-Hak Nelayan Babel Harus Terpenuhi
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Hidayat Arsani, saat menyerahkan bantuan sarana usaha perikanan tangkap dan budidaya Tahun Anggaran 2025 di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Babel, Rabu (16/12/2025).--
BABELPOS.ID, PANGKALPINANG – Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Hidayat Arsani, menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan kesejahteraan dan hak-hak dasar para nelayan di wilayahnya.
Hal ini disampaikan saat menyerahkan bantuan sarana usaha perikanan tangkap dan budidaya Tahun Anggaran 2025 di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Babel, Rabu (16/12/2025).
Dalam acara yang dihadiri oleh perwakilan kelompok nelayan se-Bangka Belitung tersebut, Gubernur menyerahkan bantuan secara simbolis sebagai bagian dari program penguatan ekonomi sektor produktif.
BACA JUGA:RPJMD Penting untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Pangkalpinang dan Capai Visi Provinsi
Hidayat menekankan bahwa nelayan merupakan pilar penting dalam ketahanan pangan daerah.
Oleh karena itu, ia menginstruksikan jajarannya untuk memprioritaskan kemudahan akses nelayan terhadap hak-hak pelayanan dasar.
"Kita terus berupaya memberikan perhatian, mulai dari kemudahan akses subsidi BBM, jaminan BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan, hingga penyediaan fasilitas mesin es yang memadai," ujar Hidayat.
BACA JUGA:Percepat Pemulihan Bencana Sumatra, BRI Terus Salurkan Bantuan di Lebih Dari 40 Lokasi
Menurutnya, ketersediaan mesin es sangat vital untuk menjaga kualitas hasil tangkapan.
Dengan penyimpanan yang baik, nelayan dapat mengatur stok saat musim melimpah, sehingga harga ikan di pasaran tetap stabil dan menguntungkan nelayan.
Terkait persoalan klasik di Bangka Belitung, yaitu tumpang tindih antara wilayah tambang timah dan area tangkap nelayan, Gubernur mengakui bahwa hal tersebut masih menjadi tantangan besar bagi pemerintah provinsi.
BACA JUGA:Penantian Panjang Aling Miliki Rumah Layak Berakhir Bahagia dengan Bantuan PT Timah Tbk
"Kita berharap ada kekompakan, tapi ini memang tidak mudah.
Ini salah satu hal sulit karena kedua sektor tersebut sama-sama menyangkut ekonomi masyarakat.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
