Mendagri Tito Minta Pemda Prioritaskan Penanganan TBC dan Dukung Pelaksanaan Program MBG

Mendagri Tito Minta Pemda Prioritaskan Penanganan TBC dan Dukung Pelaksanaan Program MBG

--

Tim tersebut juga diminta menggelar analisis dan evaluasi (Anev) secara rutin, sehingga perkembangan kasus TBC di daerah dapat termonitor.

BACA JUGA:Tok! MK Putuskan Gugatan Pilkada Bangka Tidak Dapat Diterima, Fery - Syahbudin Bupati Wabup Terpilih

Di sisi lain, Mendagri menugaskan Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Administrasi Kewilayahan (Adwil) Kemendagri Safrizal ZA bersama Pelaksana Tugas (Plt.) Dirjen Penanggulangan Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Murti Utami untuk memimpin penanganan teknis TBC layaknya pengendalian Covid-19.

Langkah tersebut bakal didukung penyusunan panduan oleh Kemenkes dan Kemendagri.

“Nanti kita akan lihat, seperti kita menangani inflasi, daerah mana yang [kasus TBC-nya] tinggi, rendah, ada langkah-langkah yang dikerjakan, apakah sudah melaksanakan screening atau tidak, kemudian yang menemukan screening yang tertinggi daerah mana,” imbuhnya.

BACA JUGA:Honda Babel Rayakan Hari Pelanggan Nasional 2025 dengan Semangat #SatukanHatiSatukanSemangat

Daerah dengan penanganan TBC terbaik akan diusulkan untuk memperoleh penghargaan.

Secara rutin, progres penanganan TBC oleh daerah juga akan diumumkan kepada publik.

Sementara itu, pada forum yang sama, Mendagri juga mengajak kepala daerah untuk mendukung pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Dalam konteks ini, daerah dapat berperan aktif mencegah terjadinya insiden keracunan makanan dengan mengoptimalkan peran dinas kesehatan setempat.

BACA JUGA:PT Timah Dukung Pengembangan Bakat Olahraga, Empat Karyawan Juara di JFX Olympic 2025

Dinas kesehatan beserta jajaran terkait dapat melakukan rapat internal guna membahas proses bisnis, mekanisme pengecekan makanan di lapangan, sekaligus menerbitkan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).

“Sebelum dihidangkan ada UKS, Unit Kesehatan Sekolah yang akan mengecek kualitas.

Jadi pengecekan yang di dapur, pengecekannya lagi oleh ahli gizi dan mungkin dinas kesehatan, dan kemudian pada waktu di sekolah sampai, itu ada lagi bisa pengecekan oleh Unit Kesehatan Sekolah yang di bawah kendali dari Dinas Pendidikan yang bosnya ya kepala daerah,” tandasnya.

BACA JUGA:Bakuda dan Diskominfo Serahkan 517 Hibah Buku Pegawai ke DKPUS Babel

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: