Konsumsi Kratom, Adu Mulut Berujung Pembunuhan di Desa Beriga

Pelaku diamankan di Mapolres Bateng.--Foto: ist
BABELPOS.ID, KOBA - Tak butuh waktu lama, Polsek Lubuk Besar, Polres Bangka Tengah berhasil meringkus Tirta alias Titos (21) pelaku penganiayaan yang menewasnya Prayogi alias Yogi (22) di Desa Batu Beriga, Kecamatan Lubuk Besar.
Peristiwa penganiayaan yang menewaskan Prayogi terjadi pada Jum'at (11/07) sekira pukul 15.30 WIB di area belakang rumah salah satu warga, tepatnya di depan gudang penyimpanan mesin tempel di Gang Buton, Desa Batu Beriga kecamatan Lubuk Besar Kabupaten Bangka Tengah.
“Awalnya korban dan pelaku bersama beberapa temannya sedang berkumpul di lokasi kejadian sambil mengkonsumsi tumbuhan jenis kratom. Terjadi adu mulut yang kemudian berujung perkelahian. Korban sempat memukul wajah pelaku terlebih dahulu beberapa kali sebelum akhirnya pelaku melakukan penikaman,” terang Kapolres Bangka Tengah AKBP I Gede Nyoman Bratasena kepasa awak media Sabtu (12/07) di Koba.
BACA JUGA:Terungkap! Motif Pembunuhan Warga Sungailiat di Sungai Teluk Bayur Pangkalpinang Gegara Wanita
Dikatakan AKBP I Gede Nyoman Bratasena, dalam peristiwa tersebut Tirta menikam korban menggunakan sebilah pisau dapur sebanyak tiga kali dengan tikaman mengenai punggung bagian tengah, lengan kiri, dan dada kiri korban.
"Usai kejadian, korban sempat dibawa ke Puskesmas Lubuk Besar lalu dirujuk ke RSUD Abu Hanifah, namun dinyatakan meninggal dunia pada malam harinya, sekitar pukul 22.00 WIB," ujarnya.
Pisau dapur yang digunakan pelaku menusuk korban.--Foto: ist
Pihaknya terus mendalami motif serta memintai keterangan sejumlah saksi di lokasi kejadian.
“Pelaku diamankan tak lama setelah kejadian dan saat ini sudah dalam proses penyidikan. Barang bukti berupa senjata tajam juga telah disita oleh penyidik,” sambungnya
AKBP Gede Nyoman Bratasena mengimbau masyarakat, terutama kalangan pemuda, agar menghindari konsumsi zat atau tanaman yang dapat menurunkan kesadaran, serta menjauhi kekerasan sebagai penyelesaian masalah.
“Penyelesaian konflik harus mengedepankan musyawarah dan tidak diselesaikan dengan emosi, apalagi sampai merenggut nyawa dan mari bersama-sama kita kendalikan emosi diri masing-masing," pungkasnya.
BACA JUGA:Kronologi Pembunuhan Saat Joget di Toboali, Pelaku Ngaku Menyesal, Ini Pemicunya
BACA JUGA:Pelaku Pembunuhan Mayat Dicor di Beltim Tertangkap di Basel
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: