Dosen Unmuh Babel beri Edukasi Literasi Agama Dalam Mencegah Perilaku Judi Online Pada Mahasiswa

“Contoh kegiatan literasi keagamaan dalam mencegah perilaku tersebut adalah dengan mengaji yang langsung membacakan arti dalam bahasa indonesia sehingga paham maknanya.

Adapun selain mengaji, dapat pula mengikuti kajian-kajian dakwah yang meliputi tentang pencegahan perbuatan maksiat,” papar Hevitria selaku anggota Penelitian dan Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BACA JUGA:Ditetapkan Pemenang Pilkada Babar, Pelantikan Markus-Yus Wewenang Kemendagri

Kegiatan ketiga yaitu, membagikan angket pada mahasiswa fakultas teknik dan sains yang dimana terdapat pertanyaan seputar perilaku judi online. 

Judi online merampas waktu belajar, semangat berprestasi, dan bahkan cita-cita mahasiswa.

Generasi muda yang seharusnya membangun masa depan bangsa justru terjebak dalam lingkaran perjudian yang menyesatkan.

Korban judi dapat mengalami dampak psikologis yang signifikan dan berbahaya. Korban perjudian dapat mengalami beberapa konsekuensi berikut:

BACA JUGA:Kemenkum Babel Harmonisasi Empat Ranperbup Bangka Tengah

1. Stres: Ketergantungan pada judi online dapat menyebabkan stres berkepanjangan karena ketidakpastian keuangan terutama anak kosan yang sering meminta pengiriman uang.

2. Kecemasan: Para penjudi sering kali merasa putus asa, tidak berdaya, stres, kecemasan, dan depresi ketika harapan mereka untuk menang tidak terwujud.

3. Depresi: Keterlibatan dalam judi online dapat menyebabkan depresi jangka panjang, yang berdampak negatif pada kesehatan mental mahasiswa

4. Gangguan Pola Tidur: Bermain judi online dapat mengganggu pola tidur dan menyebabkan stres dan kecemasan yang lebih tinggi.

5. Penurunan Kinerja Akademik: Keterlibatan dalam judi online dapat mengganggu fokus Anda pada belajar dan berpotensi mengakibatkan penurunan kinerja akademik Anda.

BACA JUGA:Kronologis Laka Lantas yang Membuat Guru Kurniati Berpulang

“Bahaya lainnya akibat Judi Online adalah bisa membuat seseorang mengisolasi diri sendiri dari lingkungan hingga ke keluarga.

Sumber: