Eratnya Toleransi Beragama di SD Negeri 42

Eratnya Toleransi Beragama di SD Negeri 42

SDN 42 Pangkalpinang.--

Pada saat di rumahnya ia memberitahu kepada teman-temannya, makanan apa saja yang boleh dimakan dan yang tidak boleh dimakan.

Dalam hal ini sebagai orang tua siswa harus memberikan pemahaman kepada anaknya, bahwa tidak semua makanan dapat dikonsumsi oleh temannya yang berbeda agama.

BACA JUGA:Fenomena ASN Pemkab Basel Live Tiktok Saat Jam Kerja, Kurniawan : Tolong Profesional Kerja

Adanya toleransi tersebut siswa akan merasa diterima dan dihargai.

Mereka dapat saling memahami tentang keyakinan dan tradisi masing-masing, pada saat dikelas guru juga harus memperlakukan semua siswa dengan adil.

Guru juga dapat menggunakan materi pembelajaran yang tidak membeda-bedakan terhadap agama lain.

BACA JUGA:Ibu dan Anak Tewas Tabrakan dengan Truk, Begini Kronologisnya

Pada saat belajar agama islam siswa non islam akan menunggu diperpustakaan untuk membaca buku, dan sebaliknya pada hari jumat siswa non islam akan belajar agamanya tanpa diganggu oleh teman-teman yang lainnya.

Dari perbedaan yang ada, siswa dapat mengembangkan sikap toleransi dan saling menghargai satu sama lain.

Tetapi ada beberapa siswa yang masih menggunakan agama sebagai bahan ejekan atau candaan.

BACA JUGA:Angin Puting Beliung Hantam Puluhan Rumah di Sadai

Contohnya pada saat proses pembelajaran berlangsung ada siswa yang mengejek temannya, karena ia berbeda agama.

Pada saat siswa tersebut diejek ia marah dan merasa agama yang diyakininya tidak dihargai.

Siswa yang mengejek mungkin kurang memahami dan menyadari bahwa tindakannya dapat menyakiti hati seseorang.

Sikap siswa tersebut tidak mencerminkan dari sikap toleransi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: