Roy..., Pangkalpinang Memanggilmu!

Roy..., Pangkalpinang Memanggilmu!

Ahmadi Sofyan --Foto: ist

Oleh: AHMADI SOFYAN

BANG Roy, begitulah biasa saya menyapa Dr. Rasio Ridho Sani. Saya termasuk sering bertandang untuk sekedar ngobrol di ruang kerjanya kala beliau menjabat sebagai Dirjen Gakkum KLHK RI. Ruang kerjanya didesain unik dan sangat berkarakter, tak seperti ruang kerja pejabat pada umumnya. Saya suka itu dan sangat suka, sebab dari ruang kerja itu terlihat betapa kokoh karakter penghuninya. 

Pernah juga ke villa kecilnya di Depok di tepi sungai Ciliwung. Lagi-lagi unik dan berkarakter walau lahannya cukup sempit. Lagi-lagi saya suka banget bahkan menjadi salah satu inspirasi saya dalam menata pondok kebun di Desa Kemuja. 

Setiap berjumpa 4 mata dengan Bang Roy, kami tak bisa singkat, selalu membutuhkan waktu yang panjang. Banyak hal yang kami diskusikan. Namun lebih sering via telpon atau WA. Bahkan Ramadhan tahun ini kita rajin komunikasi singkat via telpon atau WA. Kemaren malam habis berbuka puasa, saya kirim fhoto salah satu sudut saya ngopi di Pondok Kebun. Beliau membalas _"Mantap Datuk, ko lom sempet nampel"._  Nampel adalah bahasa Bangka yang bermakna "silaturrahim" atau "bertamu", bahasa lokal sudah lama tak dipakai oleh manusia sok modern masa kini. Tapi tidak dengan Roy, yang walaupun sudah keliling dunia, tetap tak melupakan komunikasi Bangka-nya. 

Sudah cukup lama mengenal sosok dan kiprah Bang Roy. Bahkan saya bersahabat dekat dengan keluarganya, seperti Langka Sani, Logika Sani, Cheppy Sani dan lain-lain. Beberapa bulan lalu, tepatnya akhir Desember, saat saya sedang berada di Yogyakarta, Bang Roy menelpon cukup lama. Kita komunikasi berkaitan dengan Pilwako Pangkalpinang 2025. Selanjutnya setelah komunikasi itu, beberapa kali kami diskusi lagi melalui telpon. Saya masih belum yakin Bang Roy mau maju sebagai Calon Walikota Pangkalpinang. Sebab, seingat saya tahun 2013, Bang Roy pernah menyatakan mau maju sebagai Calon Walikota Pangkalpinang, bahkan saya masih menyimpan fhoto saat kita adakan diskusi dengan mengundang para bakal Calon Walikota Pangkalpinang kala itu, salah satunya adalah Bang Roy. Saya ditunjuk sebagai Moderator diskusi merasa sangat senang sebab kala itu bakal Calon Walikota Pangkalpinang cukup berkelas dan mumpuni. Namun sayang, selanjutnya Bang Roy tak ada kabarnya lagi untuk maju Pilwako kala itu. Hilang bak ditelan pusaran air yang deras. Roy menanjak kariernya di salah satu Kementerian RI.

BACA JUGA:Menjaga Inflasi Semasa Ramadan

BACA JUGA:Inovasi BI-FAST Bulk Transfer: Membuka Era Baru Sistem Pembayaran

Bang Roy, Kapasitas & Integritasnya

KAPASITAS & integritas seorang Roy bukan lagi sebagai Walikota, tapi minimal Gubernur bahkan Menteri. Saya sempat mengimpikan ketika Kabinet Prabowo - Gibran menjadikan Putra Bangka Belitung ini sebagai Menteri Lingkungan Hidup atau Menteri Kehutanan. Tapi itu berat, sebab Roy sepengetahuan saya sangat idealis, tak pandai menjilat, tak suka cari muka, tak lihai negoisasi atau enggan lobi sana sini dan terlalu lugas serta tegas, antara kata dan tindakan sejalan dan seirama, sebab tak pandailah seorang Roy lain dibicara lain yang dilakukan. Maka rasanya sulit bagi seorang Roy menjadi seorang Menteri, apalagi tak ada rekomendasi Partai Politik pendukung Presiden terpilih. Roy akhirnya menjadi salah satu Deputi di Kementerian Kehutanan RI. Saya sempat WA menanyakan hal ini, beliau balas dengan menelpon dan tertawa santai sambil "bekisah". Ya begitulah Roy yang saya kenal. 

Sosok Roy yang tegas dan cerdas serta berintegritas terlalu kecil untuk memimpin sebuah Kota, tapi yang namanya pengabdian, memberikan cinta kasih serta pembuktian dalam kepemimpinan sebuah daerah, saya kira dari Kota Pangkalpinang inilah Roy harus memulai. Membuktikan kepada dirinya sendiri, keluarga, masyarakat dan orang-orang yang dicintai bahwa Pangkalpinang benar-benar Pangkal Kemenangan. Pangkal dimana kedepannya Roy akan semakin menunjukkan kelas kepemimpinannya di tingkat pusat. Perjalanan panjang Roy masih akan terus ditempuh, tentunya setiap keputusan dan pilihan ada resiko. Roy sudah sangat memahami itu.

Kalau Bang Roy Jadi Walikota

SAYA membayangkan, kalau Bang Roy alias Rasio Ridho Sani mau maju sebagai Walikota Pangkalpinang dalam pemilihan ulang periode 2025 - 2029. Sosok Roy yang tegas, cerdas, berintegritas ini mengingatkan saya kepada sosok Walikota Pangkalpinang periode 2003 - 2008 & 2008 - 2013, Zulkarnain Karim. Saya mengenal betul sosok dan kepemimpinan Zulkarnain Karim, sebab bertahun-tahun saya dipercaya menjadi asisten pribadi Pak Zul, siang maupun malam diskusi berbagai hal, termasuk kepemimpinan di Kota Pangkalpinang. Almarhum Pak Zul juga sangat senang dengan sosok Roy, bahkan kepada saya beliau sering memuji sosok anak muda bernama Rasio Ridho Sani ini. Pak Zul adalah sosok yang sangat senang dengan anak muda cerdas dan berintegritas. Itulah mengapa belum selesai saya kuliah di Kota Malang, Pak Zul saya jadikan Guru saya dalam diskusi tentang dunia pemerintahan. Selanjutnya selesai kuliah saya diminta menjadi Asisten Pribadi sekaligus Ajudan beliau saat memimpin Kota Pangkalpinang. Dalam pandangan & keyakinan saya saat ini, kayaknya Roy akan lebih hebat dari Pak Zul dalam memimpin Kota Pangkalpinang yang berkarakter. Sebab Roy lebih kreatif, melek media, paham suasana Pemerintah Pusat, memiliki jaringan luas, punya karakter kuat untuk membenahi alias "mucak pengkal". Saya yakin kepemimpinan Roy akan membuat Kota Pangkalpinang patut dibanggakan menjadi Ibukota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang karakternya kokoh, budaya atau local wisdom terjaga, budaya intelektualitas terpelihara. Beberapa periode ini Pangkalpinang tak layak dibanggakan, tak memiliki karakter sebuah kota yang kuat, apalagi sebagai sebuah Ibukota Provinsi. Saya yakin jika sosok Roy memimpin, harapan perubahan itu sangat besar. 

BACA JUGA:Mirisnya Bangsa Ini: Korupsi PT Pertamina dan Wajah Buram Integritas Nasional

BACA JUGA:Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial: Stimulus Bank Sentral Mendukung Program 3 Juta Rumah

Saya memimpikan Walikota bernama Rasio Ridho Sani alias Roy "mucak" sungai rangkui sebagai Ibu Kandung Kota Pangkalpinang (selama ini Kota Pangkalpinang kualat sebab memperlakukan ibu kandung tak beradab), menata pembangunan yang berkarakter Melayu & Tionghua, tata ruang yang apik, solusi banjir dengan cara modern dan ramah lingkungan, penghijauan yang menyegarkan mata, ruang terbuka hijau, pengelolaan sampah yang benar dan bermanfaat, pasar yang tertata dan berkhas budaya lokal, dan lain sebagainya. Saya benar-benar mengimpikan itu dan impian itu ada pada sosok Roy jika memimpin Kota Pangkalpinang. 

Pertanyaannya apakah Roy berkenan maju? Saya kira saatnya Roy mengabdi untuk daerah, sebagai rakyat kita menuntut kerelaan hati seorang Roy kembali ke daerah kelahirannya. Kalau Roy maju, apakah mungkin akan terpilih? Ini kompetisi, ada kalah ada menang. Roy memang dikenal di kalangan menengah ke atas, tapi harus diakui kurang membumi namanya di grassroot. Roy butuh seorang pendamping (Wakil) yang dikenal luas masyarakat, memiliki kesamaan visi dan intelektualitas serta integritas yang sepadan dan teruji, tak terganggu dengan kepentingan-kepentingan politik sesaat. Roy harus tegas, lugas dan cerdas membaca ini, sebagaimana selama ini saya mengenal sosok seorang Roy. Seorang Roy harus pandai "Membaca" sebab itulah mengapa ayat Al-Qur'an pertama turun berbunyi Iqra' (bacalah), agar kita umatnya tak salah membaca, entah itu membaca perkembangan zaman, politik, kepemimpinan sebelum dan setelah pemilihan, partai politik dan kawan serta kompetitor politik nantinya. Iqra' Roy... kami mendukungmu....

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: