Ini Sosok Genius Dibalik Sepak Pojok Arsenal yang Menakutkan

Ini Sosok Genius Dibalik Sepak Pojok Arsenal yang Menakutkan

Pelatih Arsenal Mikel Arteta menyambut pemainnya usai laga lawan MU.--Foto: ist

"Dia merancang beberapa strategi, memetakan empat atau lima pola berbeda, termasuk arah berlari dan urutannya. Awalnya saya agak ragu, tetapi ternyata dia memadukan budaya Amerika Utara dan sepak bola Eropa. Set piece Joverd tentang tipu daya, atau kami menyebutnya 'fausse piste' dalam bahasa Prancis," tutur Pierre-Gilles.

Setelah menyelesaikan masternya, juga dalam bidang olahraga, Jover menjadi direktur teknik pertama klub amatir Dynamik de Sherbrooke.

Di Dynamik, Jover melakukan tugas dengan baik dan membuat klub tersebut terlihat profesional.

BACA JUGA:Pujian Sang Pelatih untuk Martin Odegaard

BACA JUGA:Ini Pelatih dengan Rekor Pertandingan Liga Champions Terbanyak

Di mata rekan-rekannya, Jover adalah sosok pendiam yang tidak mau menjadi pusat perhatian. Namun, kepalanya penuh ide dan tidak sungkan mengeluarkannya di hadapan pelatih yang lebih berpengalaman darinya.

Pada 2009, Jover diterima menjadi analis video klub Liga Prancis, Montpellier, dan bertahan di sana sampai 2016. Di sela-sela rutinitasnya di Montpellier, Jover secara detail mempelajari set piece sejak 2012.

Gagasan rinci soal bola mati itu baru dikeluarkan Jover ketika dia pindah ke Brentford pada 2016. Waktu itu, Brentford membutuhkan pelatih bola mati baru untuk menggantikan posisi Gianni Vio, pria Italia yang diyakini sebagai pionir untuk peran pelatih set piece.

Di Brentford, dalam menjalankan strategi bola matinya, Jover menggunakan video untuk melihat kelemahan lawan.

Setelah itu, dia melatihnya bersama pemain di lapangan. Setiap pekan, ada tiga sampai empat variasi set piece yang diasah. Pihak Brentford pun menempelkan polanya di dinding ruang ganti supaya pemain tidak lupa.

Hasilnya, seperti sudah disampaikan sebelumnya, Brentford mampu memproduksi 46 gol dari bola mati selama tiga musim bersama Jover.

Pada musim 2024-2025, jerih payah Jover sangat diharapkan para penggemar Arsenal yang menginginkan tim kesayangannya menjuarai liga.

Arsenal terakhir kali menjuarai Liga Inggris pada musim 2003/2004. Pada dua musim terakhir, yakni 2022/2023 dan 2023/2024, skuad Mikel Arteta nyaris mendapatkan gelar juara Liga Inggris.

Ketika itu, hasrat Arsenal menjadi yang terbaik di liga selalu digagalkan Manchester City yang keluar sebagai juara dalam dua musim tersebut.

"Dengan kualitas tim, kami mengetahui Arsenal dapat menjuarai Liga Inggris. Namun, ini membutuhkan ketenangan," ujar penyerang sayap Arsenal Gabriel Martinelli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: antara