Dosen Pembimbing Lapangan Mahasiswa Kampus Mengajar Isi Pendidikan Lingkungan Bertema 5R
--
BABELPOS.ID, MERAWANG – Dalam rangka meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan siswa, mahasiswa peserta program Kampus Mengajar Angkatan 8 penugasan UPTD SMP Negeri 1 Merawang menggelar kegiatan edukasi bertajuk "Pendidikan Lingkungan Berbasis 5R: Reduce, Reuse, Recycle, Replace, dan Replant".
Kegiatan ini berlangsung di aula UPTD SMP Negeri 1 Merawang, dengan mengundang bapak Sintong Arion Hutapea selaku dosen pembimbing lapangan (DPL), sebagai narasumber utama.
BACA JUGA:KPU Basel Lakukan Pleno Rekapitulasi Tingkat Kabupaten Hasil Suara Pilkada Serentak
“Kegiatan Pendidikan Lingkungan ini bertujuan untuk menanamkan konsep 5R kepada siswa sebagai bagian dari gaya hidup berkelanjutan yang peduli terhadap lingkungan.
” Ujar Bram Tirta selaku Ketua Kampus Mengajar Angkatan 8 penugasan UPTD SMP Negeri 1 Merawang.
BACA JUGA:Rekapitulasi Hasil Suara Pilkada Serentak, Polres Basel Turunkan Personel Segini
Sintong Arion Hutapea menjelaskan pentingnya pendidikan lingkungan sejak dini.
"Kita perlu menanamkan mindset 5R kepada anak-anak untuk menjaga lingkungan dengan tindakan sederhana seperti mengurangi sampah, menggunakan kembali barang-barang, hingga memikirkan dampak lingkungan dari tindakan yang dilakukan," ungkapnya.
BACA JUGA:Bersama AIMI Babel, PT Timah Gelar Pembelajaran Gizi Untuk Warga Cupat untuk Cegah Stunting
Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 8 yang beranggotakan Bram Tirta sebagai Ketua dan Julia Octaviani serta Siti Nur Habibah sebagai anggota bertindak sebagai fasilitator dalam kegiatan Pendidikan Lingkungan ini.
Terlihat siswa sangat antusias mengikuti setiap aktivitas, terutama saat diajak untuk berbagi ide kreatif dalam menerapkan konsep 5R di kehidupan sehari-hari.
BACA JUGA:Bersama AIMI Babel, PT Timah Gelar Pembelajaran Gizi Untuk Warga Cupat untuk Cegah Stunting
Ketua tim Kampus Mengajar, Bram Tirta, menyampaikan harapannya agar kegiatan ini menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran lingkungan di sekolah.
"Harapan kami siswa tidak hanya paham teori, tetapi juga termotivasi untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah maupun di lingkungan sekolah," ujar Bram Tirta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: