Kasus Ustadz Predator Anak, PJ Bupati Haris Geram: Saya Malu! Berimbas Nama Baik Daerah

M Haris AR--Foto: Yudi
Pelaku Z melakukan aksi pelecehan di beberapa tempat antara lain, ruang perpustakaan, motor dan tempat itikaf. Beberapa korban mendapat pencabulan lebih dari sekali.
Aksi pelaku diketahui setelah salah satu orang tua korban memergoki anaknya menonton dewasa dan melakukan perbuatan tak semestinya. Orang tua perempuan korban lalu bertanya mengapa korban bisa melakukan hal itu. Akhirnya terbongkar bahwa korban pernah dilecehkan pelaku. Korban juga mengaku diajarkan menonton video dewasa oleh pelaku. Para korban merupakan anak yang masih di bawah umur.
Sementara itu pelaku Z mengaku aksi yang dilakukan sejak 2022 dalam berbagai kesempatan. Pelaku juga menjalin komunikasi via WhatsApp saat mengajak korban bertemu sebelum melakukan aksi tersebut.
"Ngajak kadang lewat WhatsApp. Terakhir kali di bulan Oktober, satu orang. Ngelakuin di pondok, di rumah, perpustakaan. Ada yang diberi uang, pernah puluhan ribu sampai dua ratus ribu," kata Z.
Saat ini Z sedang menjalani proses penyidikan di Mapolres Bangka. Polisi juga akan melakukan olah tempat kejadian perkara serta mengamankan sejumlah barang bukti. Akibat perbuatannya Z terancam dijerat Pasal 82 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak mengatur tentang pertanggungjawaban pidana anak pelaku tindak pidana pencabulan di bawah umur.
BACA JUGA:Modus Persetubuhan Anak Bawah Umur di Basel Terungkap: Berkhayal Pernikahan dan Ancaman
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: