Gelar Rakor Evaluasi Deteksi Dini, Dinkes Bateng Libatkan 74 Peserta

Gelar Rakor Evaluasi Deteksi Dini, Dinkes Bateng Libatkan 74 Peserta

--

BABELPOS.ID, PANGKALAN BARU  - Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) menyelenggarakan rapat koordinasi dan evaluasi deteksi dini, preventif dan respon penyakit dengan melibatkan 74 peserta yang berasal dari berbagai sektor, termasuk Puskesmas, Camat, dan OPD terkait.

Acara ini dilangsungkan selama 2 hari di Ballroom Soll Marina Hotel, 28 hingga 29 Mei 2024.

BACA JUGA:Wawancara Eksklusif dengan Try Sutrisno Jelang Hari Lahir Pancasila

Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman menyampaikan bahwa rapat koordinasi dan evaluasi ini sangat penting untuk menentukan langkah teknis dan operasional Dinkes dalam mencapai target programnya.   

“Sudah jelas bahwa perencanaan yang telah kita susun di awal tahun, baik anggaran maupun kegiatan memerlukan evaluasi guna mendukung capaian kinerja yang diharapkan, agar bisa sesuai dengan target indikator kegiatan,” ujarnya, Rabu (29/5/2024).

BACA JUGA:Pj Ketua TP PKK Safriati: Koperasi itu Bagus Sekali

Disampaikan Algafry, terdapat beberapa akselerasi program P2P yang berhubungan dengan kebijakan yang akan dilaksanakan, di antaranya mengembangkan upaya deteksi dini, pencegahan, dan respon penyakit, mengutamakan pendekatan pengendalian faktor risiko, serta menyediakan dan meningkatkan kualitas data dan informasi pendukung pencegahan dan pengendalian penyakit.

“Selain itu juga perlu meningkatkan pengelolaan kedaruratan, peningkatan peran swasta dan masyarakat, meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan program pencegahan dan pengendalian penyakit, juga meningkatkan dukungan sumber daya pendanaan baik APBD dan APBN,” ujarnya.

BACA JUGA:Pj Sekda Kep. Babel Sambut Kedatangan Jusuf Kalla

Sementara itu Kabid P2P, Zaitun, menerangkan pelaksanaan pencegahan dan pengendalian penyakit yang akan dilaksanakan antara lain menyesuaikan mekanisme tata kelola dan koordinasi untuk mendukung pelaksanaan kegiatan, juga mengoptimalkan tempat dan platform pemberian layanan.

“Tentunya juga dengan mengoptimalkan kapasitas tenaga kesehatan, menjaga ketersediaan sarana dan prasarana, memperkuat strategi komunikasi, dan menggunakan platform digital untuk mendukung pemberian layanan kesehatan esensial,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: