Besok Imlek, Pedagang Pernak Pernik Keluhkan Omset Menurun 50 Persen
Lampion Imlek yang dijual di Toko Eka Toboali. --Foto: Ilham
BABELPOS.ID, TOBOALI - Hari raya Imlek yang jatuh pada Sabtu (10/02) ternyata menyisakan keluhan bagi para pedagang pernak - pernik Imlek.
Salah satunya pedagang di Toboali Kabupaten Bangka Selatan (Basel) Eka Saputra. Menurutnya pembeli pernak pernik masih sepi, bahkan menurun jauh.
"Sudah satu Minggu ini pembeli pernak pernik untuk Imlek sepi pembeli," ungkapnya, Jum'at (09/02).
BACA JUGA:Imlek di Bangka Semasa Hindia Belanda, Habis di Meja Judi
BACA JUGA:Sidak Bahan Pokok Jelang Imlek dan Isra Miraj, Pemkot Pastikan Stok Aman
Biasanya dua pekan sebelum perayaan Imlek tokonya sudah ramai diburu warga yang membeli perlengkapan Imlek seperti lampion, garuan (amplop angpao) dan yang paling dominan kertas sembahyang. Namun tahun ini sangat sedikit pembelinya.
Bukan hanya itu saja, euforia masyarakat Tionghoa di Toboali juga kurang ramai dari perayaan Imlek sebelumnya, hanya landai - landai saja terasa seperti hari biasa saja.
"Euforia sangat kurang sekali, bahkan terlihat biasa - biasa saja," keluh Eka.
BACA JUGA:Sambut Imlek 2575, IBB Berbagi Paket Imlek untuk Lansia
BACA JUGA:Jelang Imlek di Bangka,1724 Paket Sembako Dijual Seharga Rp 102 Ribu
Diakuinya, bahwa anjloknya harga timah menjadi salah satu penyebab Imlek tahun 2024 ini hanya biasa - biasa saja, karena masyarakat Toboali mayoritas bekerja sebagai penambang.
"Omset sangat menurun, jauh biasanya setiap Imlek omset capai Rp 10 juta, tetapi sekarang hanya Rp 5 juta saja dan jauh menurun pada tahun 2024 ini," ungkapnya.
"Kami sebagai pedagang cuma bisa berharap, ekonomi segera pulih dan harga timah normal kembali," tambahnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: