Permohonan ke-LPSK Babel Meningkat, Kasus Ini Paling Menonjol

Permohonan ke-LPSK Babel Meningkat, Kasus Ini Paling Menonjol

Sapta Qodria Muafi--(Lia)

“Kami berharap ada upaya bersama yang lebih serius dan masif dari semua unsur pemerintah dan stakeholder dalam menekan angka kasus kekerasan, pelecehan seksual terhadap anak di Babel dan penganiyaan lainnya,” ujar pria yang juga berprofesi sebagai advokat ini.

BACA JUGA:Ada Kasus Cabul Lagi di Bateng, Korbannya Pelajar 16 Tahun

BACA JUGA:Kakek Cabul di Basel Divonis 15 Tahun Penjara

LPSK juga membantu menghitung jumlah kerugian atau restitusi yang diderita korban sesuai dengan bukti yang ada lalu diajukan kepada Jaksa Penuntut Umum. Karena di dalam Undang-Undang No.31 Tahun 2014 tentang LPSK, bahwa untuk korban tindak pidana seksual maka sekarang akan diberlakukan restitusi yang merupakan pembayaran ganti kerugian atau denda yang harus dibayar oleh pelaku berdasarkan putusan majelis hakim yang berkekuatan hukum tetap atau kerugian materiil dan/atau materiil yang diderita korban atau ahli waris. 

Namun harus diingat bahwa restitusi bukanlah uang damai melainkan kewajiban yang diharus dilakukan pelaku bagi korban, pemberian retribusi juga tidak mempengaruhi masa hukuman yang diputuskan kepada pelaku.(*)

BACA JUGA:Cabuli 8 Anak Bawah Umur Sejak 2021, Begini Pengakuan Guru Ngaji Z

BACA JUGA:Naudzubillah! Guru Ngaji di Sungaiselan Ini Cabuli 8 Anak Bawah Umur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: