Perjalanan Levaria Mengembangkan Bisnis Pewarna Makanan, Kini Semakin Sukses

Perjalanan Levaria Mengembangkan Bisnis Pewarna Makanan, Kini Semakin Sukses

Proses Pembuatan Pewarna Makanan "Ju & Ne" yang dimiliki Levaria, Mitra Binaan PT Timah Tbk--

*Menjadi Mitra Binaan PT Timah Tbk

BABELPOS.ID, BANGKA BARAT - Sempat mengalami keterpurukan akibat pandemi Covid-19, Levaria (37) yang merupakan pemilik produk pewarna makanan 'Ju & Je' akhirnya bertekad untuk menjalankan bisnis yang ia geluti.

Sebelumnya, Levaria merupakan seorang pedagang pakaian di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta. Namun ketika pandemi Covid-19 melanda, usahanya terpaksa tutup. Sehingga ia memutuskan untuk kembali ke desanya di Dusun Pala, Desa Teluk Limau, Kecamatan Parit Tiga, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Sepulangnya ke kampung halaman, ia mendapat ide untuk membuka usaha produk pewarna makanan dari daun pandan. Hal ini terinspirasi dari pengalaman orang tuanya yang berprofesi sebagai pedagang cendol keliling.

BACA JUGA:Jum'at Berbagai, Yayasan Selatan Peduli Bagikan 300 Paket Sembako

Levaria akhirnya mencoba peruntungan menjalankan bisnis pembuatan produk pewarna makanan dari daun pandan asli.

“Orang tua saya dulu menjual cendol ke desa-desa, dan pewarna yang digunakan aslinya dari daun pandan. Dari situ saya mulai berpikir untuk membuat pewarna dari makanan kecil-kecilan. Alhamdulillah ada yang membelinya,” ujarnya.

Padahal sebelumnya katanya belum banyak orang yang mengetahui produknya. Meski demikian, ia tetap tak putus asa untuk memperkenalkan produknya. Upaya promosi besar-besaran dilakukan mulai dari penyediaan tester hingga pelanggan.

BACA JUGA:Ratusan Layang-layang Hiasi Langit Sawah Rias

Perlahan tapi pasti, upaya yang dilakukannya selama tiga tahun terakhir mulai membuahkan hasil. Hal ini terlihat dari peningkatan produksi dan omzetnya.

“Awalnya kami hanya memproduksi beberapa kilo, namun lambat laun meningkat menjadi 50 kg bahan baku. Sekarang produksinya meningkat dua kali lipat. Yang paling sibuk saat memasuki bulan puasa, kami memproduksi 300 kilo,” ujarnya.

Untuk meningkatkan kepercayaan konsumen, produknya juga memiliki sertifikasi halal dari MUI dan BPOM. Hal ini juga berdampak pada peningkatan omzet sekitar 20-30 persen.

BACA JUGA:Peringati Hari Pahlawan 2023, Insan Timah Maknai Nilai-Nilai Perjuangan Para Pahlawan

"Omzetnya sekitar Rp38 juta per bulan, kalau bersih bisa puluhan juta," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: