Sinergi Dekranas dan PPSDM Geominerba Berikan Pelatihan Keterampilan untuk Pelaku Usaha Babel

Sinergi Dekranas dan PPSDM Geominerba Berikan Pelatihan Keterampilan untuk Pelaku Usaha Babel

Ist/Dokumentasi Diskominfo Babel--

BABELPOS.ID, TANJUNGPANDAN - Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia, Geologi, Mineral, Batubara (PPSDM Geominerba) RI bekerjasama dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) menyelenggarakan Goes to Geopark, Suatu kegiatan sosialisasi keterampilan usaha dengan tema “ Pengembangan Anyaman Bambu dan Coiling Bambu” untuk kawasan pertambangan dan geopark di Hotel La Lucia Belitung, Senin (30/10/2023).

BACA JUGA:Tahun Depan Babar Terima PNS

Turut serta menghadiri,pengurus Dekranas Pusat Siti Mariani, Kepala PPSDM Geominerba Ir Dwi Anggoro, Ketua Dekranasda  Belitung Asmara Sahani Saleh, Ketua Dekarnasda Belitung Timur Purwanda Persita Sari dan Kepala Dinas Koperasi UKM Babel Sunardi serta tercatat sebanyak 60 peserta mengikuti kegiatan yang akan berlangsung dari tanggal 30 Oktober hingga 4 November 2023 ini.

Disadari bersama bahwa Industri Kecil Menengah (IKM) dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan fundamental ekonomi Indonesia, termasuk untuk wilayah Babel. Hal ini disampaikan Penjabat Ketua Dekranasda Kepulauan Bangka Belitung (Kep.Babel) Maya Suganda Pasaribu yang sekaligus membuka resmi kegiatan tersebut.

BACA JUGA:Bappeda Kota Pangkalpinang Koordinasi Rencana Aksi Pembangunan Berkelanjutan

"Eksistensinya memang tidak sebesar industri raksasa yang ada, namun sejarah membuktikan hanya UMKM dan IKM saja yang mampu bertahan saat Indonesia melalui krisis ekonomi di tahun 1998 lalu," tutur Maya.

Setidaknya, menurut Maya, ada empat peran strategis dari UMKM dan IKM yang menjadikannya terbukti tangguh, yakni penciptaan devisa tahan uji terhadap krisis ekonomi menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat luas dan memperlancar distribusi barang pada konsumen. 

Dirinya melihat hal ini merupakan modal bagus untuk terus dikembangkan.

BACA JUGA:Sukirman Beri Langsung Bonus Atlet Porprov

“Namun kita sama-sama tahu, kita tidak pungkiri, setidaknya ada beberapa kendala yang dihadapi oleh pelaku UMKM dan IKM termasuk pelaku usaha kerajinannya misalnya, manajemen usaha yang belum baik, aksesibilitas pemasaran produk dan standardisasi mutu yang lemah, rendahnya kemampuan dalam teknologi dan _market research_, minimnya tempat inovasi produk, rendahnya aksesabilitas pada bahan baku, kurangnya tenaga kerja yang terampil serta minimnya modal dan bantuan permodalan," ulasnya.

Kegiatan sosialisasi keterampilan usaha yang dibarengi dengan pelatihan ini, dinilainya, merupakan bentuk kemitraan strategis antar stakeholder dengan tujuan untuk mengakselerasi peningkatan dan kemajuan pengrajin khususnya di Babel.

BACA JUGA:Ke Babel, Ketua MA Lepas Purna Bhakti Ketua Pengadilan Tinggi

“Dengan adanya sinergitas antar lembaga yang terkait kita harapkan dapat melindungi manusianya yaitu pengrajin, melindungi usahanya yaitu aset dan rantai produksi serta pemasaran, memulihkan usaha dan ekonomi lokal," ungkapnya.

“Pesan saya kepada kita semua, bahwa tugas kita sebagai pengawal kerajinan dan kebudayaan bukanlah hal yang mudah, melalui pelatihan keterampilan usaha kerajinan anyaman kepada pelaku usaha merupakan sebuah upaya untuk menumbuhkembangkan serta meningkatkan kerajinan sehingga lebih bernilai jual tinggi dengan proses produksi yang semakin baik dan lebih singkat pembuatannya karena level keterampilan pelakunya sudah semakin mumpuni," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: