Imbas Kemarau, Harga Gabah di Rias Naik, Stok Kurang
Salah satu penggilingan padi di Desa Rias Toboali.--Ilham
BABELPOS.ID, TOBOALI - Imbas musim kemarau sangat berdampak sekali bagi para petani, selain sawah mengalami kekeringan serta kurangnya pasokan air bagi pengairan, juga berdampak terhadap stok dan harga gabah.
Hal ini cukup dirasakan oleh petani Desa Rias Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan (Basel) khususnya pemilik penggilingan padi di Desa Rias.
"Pasokan beras lokal berkurang, dan harga gabah kering panen juga masih terhitung tinggi yakni Rp 6.400 per Kilogram," ungkap Imam, Selasa (17/10).
BACA JUGA:Jerit Petani Babel: Sawah dan Bawang Kekurangan Air
BACA JUGA:Fenomena El Nino Sawah Banyak Kekeringan, DPPP Basel Atur Pengelolaan Air
Kurangnya pasokan ini dirasakan sejak 2 bulan terakhir yang mana harga gabah kering berkisar Rp 5.500 per kilogram tetapi sekarang Rp 6.400 per kilogram. Selain itu persedian gabah juga sudah mulai menipis di penggilingan.
"Pengaruh musim kemarau ini sangat luar biasa, selain stok yang sudah menipis harga juga mengalami kenaikan," ujarnya.
"Penggilingan padi kita juga hanya mengandalkan pasokan dari petani lokal, Desa Rias, Batu Betumpang, Desa Serdang, dan Desa Pergam, tetapi yang masih masa panen sekarang ini di Desa Rias," tambah Imam.
BACA JUGA:Duh, di Tengah Sawah Rias Ada Tambang Timah
BACA JUGA:Hama Blas Serang Sawah Rias, Petani Terancam Gagal Panen
Lebih lanjut, harga beli beras turut mengalami kenaikan juga dari petani yang sudah digiling sebesar Rp 1.500 per kilogram, yang dari harga semula Rp 11.500 per kilogram sekarang jadi Rp 13.500 per kilogram.
"Dengan adanya kenaikan harga beras lokal tersebut, saya juga terpaksa menaikkan harga jual beras yang memakai kemasan," ucapnya.
Menurutnya bukan hanya dia yang mengeluhkan kondisi ini, tapi hampir seluruh pemilik penggilingan di Desa Rias.
BACA JUGA:Pemkab Basel Tak Cetak Sawah Tahun 2023, Ini Alasannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: