Itjen Kementan Rakorwas Ketahanan Pangan di Babel: Bangun Sinergi APIP dan APH

Itjen Kementan Rakorwas Ketahanan Pangan di Babel: Bangun Sinergi APIP dan APH

Rakorwas Kementerian Pertanian di Swiss-Belhotel Pangkalpinang.--Julian

BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian (Itjen Kementan) menggelar Rapat Koordinasi Pengawasan (Rakorwas) Bidang Ketahanan Pangan di Pangkalpinang, Bangka Belitung Rabu (27/9).

Dengan mengusung tema "Sinergi APIP dan APH Mewujudkan Ketahanan Pangan di Babel", Rakorwas berlangsung di Swisbell Hotel Pangkalpinang. Hadir Irjen Kementan RI Jan Samuel Maringka serta Penjabat Gubernur Babel, Suganda Pandapotan Pasaribu.

BACA JUGA:Perkuat Pertanian Lokal, PT Timah Tbk Berikan Bantuan Sarana dan Pelatihan Bagi Petani

Jan Maringka mengungkapkan, Intjen Kementan telah melakukan Refocusing Kebijakan Pengawasan melalui program 'Jaga Pangan Jaga Masa Depan', program tersebut berfokus pada program strategis, prioritas, dan super prioritas; membangun sinergi Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) dan Aparat Penegak Hukum (APH)

"Hal itu guna mewujudkan ketahanan pangan, mewujudkan pembangunan pertanian tepat waktu, tepat mutu dan tepat sasaran. Serta membangun sistem pelaporan yang terintegrasi agar akses informasi pembangunan pertanian didapat secara cepat, tepat, dan akurat serta membangun kemitraan strategis dengan stakeholder bidang pertanian," ujar Jan.

BACA JUGA:Horeee... Tenaga Penyuluh Pertanian Dapat Kendaraan Dinas

Ia menambahkan, penguatan sinergitas dan kolaborasi pengawasan dalam rangka mendorong dan mempercepat program strategis, program prioritas dan program super prioritas Kementan melalui sinergi pengawasan terhadap komitmen pemerintah pusat dan daerah adalah kunci dalam mendukung program ketahanan pangan di tengah krisis pangan yang sedang melanda dunia.

Lebih lanjut, dikatakan Jan, tantangan utama pertanian yang kita hadapi saat ini adanya perubahan iklim El Nino, ancaman alih fungsi lahan pertanian serta kurangnya minat generasi muda di bidang pertanian. Dalam menghadapi ancaman El Nino, Menteri Pertanian telah mencanangkan Gerakan Nasional Penanganan. "Dampak El Nino pada 10 Provinsi di 100 Kabupaten seluas 500.000 hektara," ujarnya.

BACA JUGA:Sinergikan Program Kerja, Pj Ketua TP PKK Babel Audiensi Bersama Dinas Pertanian

Ia menambahkan, komitmen para Kepala Daerah sangat penting untuk sama-sama mengawasi penerbitan Perda Lahan Pangan Pertanian Berkelanjutan (LP2B) sebagai upaya bersama dalam memberi perlindungan serta keberpihakan pengelolaan dana desa berbasis pertanian. 

"Perlunya kolaborasi stakeholder pertanian seperti Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) untuk mampu bersama-sama menjaga dan memastikan program ketahanan pangan berjalan dengan efektif dan merata," katanya.

BACA JUGA:Pertanian Modern Berbasis Listrik Kian Berkembang, Program Electrifying Agriculture PLN Tumbuh 22,28 Persen

Sementara itu, Penjabat Gubernur Babel Suganda Pandapotan Pasaribu mengatakan, rapat koordinasi ini adalah salah satu strategi untuk upaya ketahanan pangan khususnya di Babel. Dengan adanya perhatian dari pemerintah pusat, diharapkan dapat masyarakat bekerja dengan baik di bidang pertanian.

"Dalam kenyataannya kita di Bangka Selatan ada 3000 hektare lahan sawah, tapi tidak semua dikerjakan karena petaninya yang kurang. Jadi sekarang kalo ingin menggeser dari tambang ke pertanian masyarakat juga ayo sama-sama kita bertani," ujar Suganda.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: