Kisah Perairan Bangka Belitung Menelan Kapal Titanik dari Timur Tahun 1822

Kisah Perairan Bangka Belitung Menelan Kapal Titanik dari Timur Tahun 1822

Miniatur Kapal Tek Sing beserta muatannya yang dipamerkan di Museum Maritim Indonesia.--Reza

BABELPOS.ID - Perairan Bangka Belitung ternyata termasuk salah satu perairan penelan beberapa kapal asing sejak dahulu. Bukti sejarah adanya korban kapal yang tenggelam itu bisa dilihat langsung saat ini di Museum Maritim Indonesia, Tanjung Priok, Jakarta Utara. 

Babel Pos berkesempatan menyaksikan diorama dalam rangka media gathering yang diselenggarakan oleh PT Pelabuhan Indonesia (Persero) regional 2, Kamis (31/8). 

BACA JUGA:Pria Beristri Setubuhi Anak Bawah Umur, Modusnya Pengobatan Ibu

Adalah Kapal Tek Sing atau Bintang Sejati yang tenggelam di perairan Selat Gaspar, Bangka Belitung, pada 6 Februari 1822.

Diceritakan kapal ini dari Cina dengan pelabuhan kandang Amoy, Xiamen di Hokkian.

Tek Sing berlayar dengan rute China–Indonesia. Ini merupakan sebuah kapal layar besar yang berbentuk junk. Bahkan saking besarnya dijuluki "Titanik dari Timur" pada masanya. 

BACA JUGA:Sepakat Damai, Kasatreskrim: Tawuran Dealova dan Penganiayaan di Semabung Bukan Ulah Geng Motor

Ukuran persis tercatat: panjang 50 meter, lebar 10 meter dan berat 1000 ton dengan layar tertinggi mencapai 90 kaki. Adapun tonasenya 1000 (bm). 

Nasib apes menerpa kapal ini dikisahkan berawal pelayaran menuju Batavia dengan muatan selain imigran Tionghoa juga barang pecah belah bernilai ekonomis seperti keramik. Singkat cerita pelayaran melewati selat Gaspar, -terletak antara pulau Bangka dan Belitung.

BACA JUGA:Ini 10 Beasiswa Kuliah S2 dan S3 Gratis di Luar Negeri

Naas, ternyata kapal yang disebut-sebut membawa 2000 imigran Tionghoa itu menabrak batu karang, pecah dan tenggelam pada kedalaman 100 kaki atau sekitar 30,48 meter.

Disebutkan peristiwa naas itu hanya menyisakan180 orang imigran dan awak kapal yang selamat. Baru keesokan harinya mereka berhasil dievakuasi oleh kapal Inggris yang melintas.

BACA JUGA:Beliadi Sesalkan Sedikitnya Alokasi Hibah ke Belitung, Ini Kata Kesra Babel

Dalam deorama dipajang puing Tek Sing dari kayu -walau miniatur. Beberapa guci utuh serta banyak pecah belahnya guci dan keramik. Khusus guci dan keramik itu ternyata asli yang berhasil diangkat ke daratan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: