Triwulan II 2023, Angka Pertumbuhan Ekonomi Babel Meningkat Menjadi 5,13 Persen

Triwulan II 2023, Angka Pertumbuhan Ekonomi Babel Meningkat Menjadi 5,13 Persen

Kepala KPwBI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Faturachman--

BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung terus menunjukkan tren peningkatan. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Bangka Belitung tumbuh 5,13% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 4,39% (yoy). 

PDRB Babel menurut Lapangan Usaha (LU) didorong oleh peningkatan kinerja LU Pertanian dan Konstruksi. Sedangkan dari sisi pengeluaran, seluruh komponen PDRB tumbuh positif kecuali ekspor barang dan jasa. Sebagian besar LU menunjukkan kinerja positif, terutama LU Pertanian dan Konstruksi. 

Kepala KPwBI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Faturachman menyebut, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), LU pertanian tumbuh 5,06% (yoy) didorong oleh sub-sektor perikanan dan perkebunan terutama karena peningkatan produksi kelapa sawit dan karet. 

Sementara itu, katanya, LU Konstruksi tumbuh signifikan yaitu 8,04% (yoy), lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang tumbuh 2,19% (yoy). Kinerja konstruksi didorong oleh pembangunan infrastruktur dan sarana fisik di wilayah Babel. LU Industri Pengolahan juga tumbuh 0,94% (yoy), utamanya ditopang oleh peningkatan produksi minyak kelapa sawit dan turunannya (CPO) di tengah tren harga yang membaik.

"Meskipun demikian, laju pertumbuhan industri pengolahan tertahan penurunan ekspor logam timah," ujar Faturachman dalam siaran pers yang diterima Babel Pos, Selasa (8/8/2023). 

Sementara itu, dikatalan Faturachman, LU Perdagangan terkontraksi 1,41% (yoy), lebih dalam dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi 1,02% (yoy). Penurunan kinerja sektor perdagangan dipengaruhi oleh penurunan penjualan kendaraan baru sejalan dengan penurunan harga komoditas unggulan Babel. 

Selanjutnya, sambung dia, LU pertambangan dan penggalian terkontraksi 0,94% (yoy) dampak tren harga timah dunia yang masih terkontraksi serta belum finalnya persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) timah di awal tahun 2023.

Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga tumbuh 2,09% (yoy) didorong oleh momentum HBKN Idul Fitri dan Idul Adha 1444 H serta pencairan gaji ke-13. 

"Laju konsumsi rumah tangga meningkat sejalan dengan kredit/pembiayaan yang tumbuh positif 9,11% (yoy), meskipun Dana Pihak Ketiga (DPK) perorangan terkontraksi 6,82% (yoy), lebih dalam dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi 5,91% (yoy)," jelasnya. 

Lebih lanjut Faturachman menjelaskan, konsumsi pemerintah tumbuh 3,16% (yoy), ditopang realisasi APBD yang optimal terutama belanja pegawai, bantuan sosial, dan belanja barang jasa. 

Selanjutnya, investasi (PMTB) tumbuh 2,98% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 1,70% (yoy) seiring meningkatnya pembangunan infrastruktur dan realisasi belanja modal. 

Sementara itu, ditambahkan Faturachman, ekspor luar negeri masih terkontraksi sebesar 17,97% (yoy), dipengaruhi oleh terkontraksinya volume ekspor timah sebesar 1,76% (yoy).

"Ke depan, pertumbuhan ekonomi diprakirakan akan terus membaik seiring menguatnya konsumsi domestik dan kinerja ekspor seiring penangguhan kebijakan ekspor timah ingot pada tahun 2023," katanya.

Dikatakannya, hasil survei konsumen Bank Indonesia pada triwulan II 2023 juga menunjukkan keyakinan konsumen terhadap kondisi perekonomian ke depan (Indeks Ekspektasi Konsumen) berada di level optimis dengan indeks 137,60. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: