Retribusi Lapak Pasar Naik Signifikan, Pedagang Pasar Mentok Datangi UPT
--
BABELPOS.ID, MENTOK - Kantor Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pasar Mentok, Kabupaten Bangka Barat (Babar), digruduk pedagang dari Pasar Tradisional Mentok, Selasa (18/7/23).
Sejumlah pedagang mendatangai Kantor UPT lantaran terlait kenaikan biaya sewa lapak yang dianggap sangat memberatkan karena mengalami kenaikan signifikan, yang mana sewa lapak mengalami kenaikan yang semula dari Rp60 ribu per tahunnya untuk 1 lapak ukuran 1 meter per segi menjadi Rp600 ribu.
"Kalau kemarin sewa lapak per tahun 60 ribu, sekarang naik 1.000 persen jadi 600 ribu. Artinya kalau mau bayar per bulan jadi 50 ribu, kalau naiknya itu 30 ribu, masih kita maklumi. Itu untuk 1 lapak, sedangkan kami minimal sewa 3 lapak, tinggal dikalikan saja," ungkap, Nonci (62) salah satu pedagang.
Nonci menyampaikan kenaikan retribusi memang untuk menambah pemasukan daerah untuk pembangunan. Namun menurutnya kenaikan harga biaya sewa lapak sangat memberatkan di tengah kondisi pembeli yang sepi saat ini.
Ia juga menyebutkan selain retribusi membayar retribusi, pedagang juga dikenakan pengeluaran lainnya yaitu pelayanan pasar sebesar Rp6 ribu per hari, yakni untuk biaya keamanan, air, listrik dan kebersihan.
"Kalau pembeli ramai tidak masalah, ini sedang sepi dan otomatis penghasilan kami tidak menutupi untuk bayar sewa lapak. Intinya kami keberatan kenaikain ini karena pasar juga sudah masuk uang retribusi dari parkir motor dan mobil setiap harinya," bebernya.
Menurutnya, kenaikan retribusi belum ada pemberitahuan ataupun sosialisasi dari dinas terkait.
"Setahu saya baru minggu-minggu ini berlaku, kami tahu kebijakan ini dari pedagang ayam naiknya sekian. Katanya kemarin yang dipanggil tidak semua pedagang, hanya orang pasar ayam dan PKL yang baru. Kami orang pasar ikan dan pasar sayur, tidak tahu," terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Mikro (UKM) dan Perindustrian (DKUP) Kabupaten Bangka Barat (Babar), Aidi menyatakan pihaknya memang belum mensosialisasi keseluruh pedagang.
"Sebetulnya dari awal kita sudah coba sosialisasi, hanya sosialisasi awal, waktu itu saya sibuk sekali tidak bisa hadir, kebetulan kabid perdagangan yang datang, sudah ada komunikasi, tapi memang belum seluruhnya," ucapnya.
Setelah digruduk sejumlah pedagang, Aidi mengatakan pihaknya akan melakukan penataan ulang dan sosialisasi. Bahkan dari 430 lapak yang ada di pasar Mentok tarif retribusi akan dibedakan.
"Kita tidak semata-mata memikirkan retribusi, jangan sampai mereka merasa terbebani oleh ini, kita harus melihat fakta posisi lapak (tarifnya) harus kita bedakan yang didalam dan posisi strategis harus kita bedakan," katanya.
Diketahui, sebelumnya pengeluaran para pedagang sebesar Rp203 ribu per bulan dan setelah kenaikan menjadi Rp230 per bulan dan angka itu didapatkan setelah biaya pelayanan lainnya digabungkan menjadi satu.
"Betul itu 600 untuk satu tahun, kalau kita bagi 12 hanya 50 ribu, dibagi perhari hanya 2 ribu untuk sewa. Alhamdulillah kawan-kawan tidak keberatan, ditambah dengan 6 ribu perhari, jadi ada 180 ribu per bulannya untuk pelayanan, listrik, sampah dan keamanan," pungkasnya. (amd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: