Kolaborasi PKK dan Kampung KB Dalam Menurunkan Stunting di Bangka Belitung

Kolaborasi PKK dan Kampung KB Dalam Menurunkan Stunting di Bangka Belitung

IST/Dokumentasi Diskominfo Babel--

BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Penjabat (Pj) Ketua TP PKK Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Prov. Kep. Babel), Maya Suganda Pasaribu sangat peduli pada permasalahan stunting di Bangka Belitung. Salah satu upayanya yaitu, bersama mengoptimalkan penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) dengan membangun sinergitas PKK dan Kampung KB.

Pj Ketua TP PKK Babel ini menjelaskan, bahwa program Kampung KB merupakan gerakan bersama dalam membangun kesadaran kolektif antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam mewujudkan keluarga sejahtera secara merata melalui program KKBPK.

Substansinya, PKK bersama-sama dengan Kampung KB berjalan beriringan dan bersinergi dalam mewujudkan masyarakat untuk dapat hidup sehat berkualitas serta terbebas dari stunting yang merupakan program prioritas PKK saat ini.

"Kampung KB akan dijadikan model strategis dan epicentrum untuk memastikan program KKBPK dan program pemerintah lainnya akan menjangkau seluruh lapisan keluarga dan masyarakat, dengan memberi prioritas pada desa/kelurahan," papar Pj Ketua TP PKK Maya Suganda Pasarihu saat menjadi narasumber Orientasi Pengelolaan Kampung KB di Ruang Pertemuan Kantor Perwakilan BKKBN Prov. Kep. Babel, Selasa (7/11/23).

Salah satu bentuk intervensi stunting menurutnya adalah, pemberian makanan bergizi seimbang bagi keluarga resiko stunting dengan optimalisasi bahan pangan lokal dalam kegiatan Dapur Sehat Stunting (Dashat) di Kampung KB yang mana hal ini sudah dimulai sejak tanggal 25 Januari 2021 lalu.

"Strategi percepatan penurunan stunting di antaranya yaitu, peningkatan komitmen dan kepemimpinan pemerintah desa/kelurahan, penguatan dan pengembangan sistem, data, informasi, riset dan inovasi melalui pemantauan kasus dan tumbuh kembang balita, pengembangan inovasi kegiata dan kemitraan," paparnya.

Selain itu juga, ada komunikasi perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat dalam hal gizi, perilaku hidup sehat, gotong royong, dan juga kemandirian. 

Kemudian, konvergensi intervensi spesifik dan sensitif melalui pendekatan Kampung KB, serta ketahanan pangan di tingkat individu, keluarga dan masyarakat melalui optimalisasi pemanfaatan bahan pangan lokal.

"Dalam hal ini, PKK berperan melalui kegiatan Posyandu oleh Pokja 4 PKK, dengan melaksanakan kegiatan yang bertujuan mengatasi dan menurunkan stunting dengan pemberian makanan tambahan dengan gizi seimbang, serta pemeriksaan perkembangan kesehatan baik fisik maupun mental terhadap baduta/balita, ibu hamil, ibu menyusui, serta keluarga berisiko stunting," paparnya lagi.

Target sasaran PKK ini antara lain ibu hamil, menyusui, balita, serta Catin yang menjadi bagian dari keluarga berisiko stunting dengan titik lokasi di desa/kelurahan, terutama yang jumlah kasus stuntingnya masih tinggi. Harapannya, setiap desa setidaknya memiliki satu "DASHAT" di tingkat RW/posyandu. 

Pemerintah desa/kelurahan melalui pengembangan kelembagaan lokal yang sesuai dengan potensi dan kebutuhan penanganan stunting yang ada di tingkat desa dan sekitarnya akan didapuk menjadi pelaksana dari program kegiatan PKK ini.

Maya Suganda Pasaribu mengharapkan, khususnya semua yang hadir yakni OPD KB, Kepala Desa, PKB dan Pokja Kampung KB, dapat meningkatkan sinergitas pengelolaan program Kampung KB dengan lebih optimal, sehingga stunting di Bangka Belitung dapat semakin diturunkan. 

"Selain itu, Kampung KB saat ini programnya kan baru satu kecamatan, satu desa. Jika seluruh Kampung KB yang ada kerjanya optimal, maka pencapaian program yang ada, akan terlaksana seperti yang diharapkan. Dan di tahun 2024, diharapkan semua memiliki Kampung KB," ungkapnya.

"Semoga stunting kita sudah semakin membaik, anak-anak kita semakin membaik, sehingga stunting tidak lagi menjadi program prioritas, dan bisa memfokuskan pada pemberian pengetahuan, bekal yang bersifat mengisi kemampuan kecerdasan anak dan program lainnya," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: