Cawe-cawe Pilkarete

Cawe-cawe Pilkarete

--

LANGKAH Pak Moko selaku Ketua RT yang tengah menjabat yang terlalu jauh ikut campur dalam Pilkarete (Pemilihan Ketua RT) apalagi nyata-nyata dengan menyatakan dukungan ke Pak Gentung, benar-benar mendapat sorotan warga.  Terutama warga yang tidak pro Pak Moko.  

''Semestinya tak perlulah Pak Moko sebegitu jauh cawe-cawe mencampuri Pilkarete.  Apalagi sangat tendensius ke salah satu calon begitu,'' akhirnya kandidat Simajeha yang selama ini bungkam ikut bicara.

''Akibatnya kan seperti sekarang.  Situasi jadi panas.  Itu kubu Sambal Petai lihatlah sampai pakai jurus Tai Chi melawan cawe-cawe Pak Moko.  Pak Moko selaku pejabat Ketua RT kami minta hentikanlah omongan dan komentarya soal Pilkarete.  Berdirilah di atas semua pihak, meski semua tahu beliau di pihak siapa siapa,'' sindir Simajeha di sebuah pertemuan 'tak sengaja' di sebuah warung warga.

Warga pun akhirnya banyak yang berkomentar.  Mereka yang tak suka dengan Pak Moko ikut mengkritisi.  Sementara mereka yang pro, membela habis-habisan.  Hanya sayangnya kubu Simajeha ini terlalu lunak Sehingga tak jelas, apakah memang berada di balik Pak Moko juga, atau berada di seberang.  

Beda sangat dengan Kubu Bujang PeDe yang memang sedari awal kontra dengan Pak Moko.  

itu pula sebabnya Pak Moko terlihat benar tidak suka dengan Kubu Bujang Cs.  Sehingga di mata Pak Moko trio kwek-kwek itu bak benalu yang mengganggu ketenangan hidupnuya, baik di masa lalu, masa sekarang, bahkan juga mengkhawatirkan untuk di masa depan.

Itu sebabnya, langkah awal Pak Moko dalam h Pilkarete ni bukanlah dalam rangka untuk memenangkan Pak Gentung dulu.  Tapi justru agar kandidat Sambal Petai Bujang PeDe tidak bisa maju.  

''Itu yang justru harus kalian pahami,'' tegas Pak Moko saat berbincang dengan Pak Gentung ketika Pak Gentung Diundang makam malam di rumahnya.

''Kalau Bujang itu bisa maju saja, dipastkan kita kan repot.  Kalian kan tahu kerabat dan keluarganya banyak.  Belum lagi warga yang memang tidak suka dengan kita.  Belum lagi warga yang belum menentukan pilihan.  Ini semua potensi bahaya untuk kemenangan kamu,'' ujar Pak Moko lagi.

Pak Gentung tak banyak komentar sore itu.  Dia hanya lebih banyak mengangguk atas apa yang disampaikan oleh Pak Moko. Bahkan ketika Pak Moko bicara, dia lebih banyak memegang perutnya yang kayak tong full.

Usut punya usut, diamnya Pak Gentung diduga kuat karena kekenyangan saat malam di rumah Moko.  

Harap maklum, ternyata istri Pak Moko sore itu menyajikan lauk sambal petai kegemaran Pak Gentung?.***

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: