Jual Pariwisata Boleh, tapi Awas Kunjungan Turis 'Melarat'. Siang Turis, Malam Hostes

Jual Pariwisata Boleh, tapi Awas Kunjungan Turis 'Melarat'. Siang Turis, Malam Hostes

ilustrasi--

BABELPOS.ID.- Kasus ini perlu juga menjadi pelajaran bagi pemerintah khususnya Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) yang salah satunya mengandalkan sektor kunjungan pariwisata.

Jangan sampai, karena murah sehingga daerah ini menjadi sasaran kunjungan turis 'melarat'.  Ini melihat beberapa kasus yang sudah terjadi Bali.

Bali memang menjadi salah satu tujuan wisata yang sangat populer hingga manca negara.  Namun berbagai kebijakan ternyata justru mengancam keamanan dan kenyamanan di Bali.  Bahkan, adanya wisatawan yang siang jadi wisatawan, malam jadi hostess.

Hal tersebut diungkapkan oleh dalam pertemuan yang mengusung tema 'Pariwisata Nusantara: Literasi dan Numerasi' di ITB pada hari Selasa, 23 Mei 2023 lalu.

BACA JUGA:Pj Gubernur Suganda: Suatu Saat Wisata Bangka Belitung Akan Lebih Baik dari Bali

Myra mengungkapkan bahwa peringkan Indonesia menjadi tujuan wisata dunia terus menunjukan posisi yang baik, peringkatnya semakin naik yang dihitung oleh World Economic Forum dengan menggunakan competitiveness index.

Menurut Myra ada beberapa indikasi yang membuat peringkat Indonesia menjadi semakin naik, salah satunya adalah tujuan wisata yang murah.

Salah satunya Bali yang masuk serta dengan semakin dibukanya bebas visa bagi beberapa negara.

“Kita itu dikenal dengan destinasi murah dan itu termasuk Bali, di mana orang ke Bali karena murah,” jelas Myra.

Menurut Myra selain itu karena keterbukaan, di mana pemerintah membuka visa selebar-lebarnya tanpa memikirkan resikonya.

Sebelumnya bebas visa hanya ada 32 negara dan sekarang menjadi 119 negara atau lebih.

BACA JUGA:Kunjungan Wisatawan Meningkat Hingga 75 Persen, Firmansyah: Baik Bagi UMKM Basel

“Pada saat itu saya diperintahkan untuk menambah negara yang bebas visa namun tidak berhasil karena menurut pihak imigrasi jika ditambahkan negara yang bebas visa dari 32, maka pihak kepolisian tidak sanggup untuk menjaga keamanannya dan itu dikatakan pada tahun 2000-an,” kenang Myra.

Masih dengan Myra, saat ini dengan dibukanya negara bebas visa lebih banyak lagi, membuat semua orang asing termasuk negara-negara yang wisatawannya saja belum pernah ke Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: