Dinkes Bateng Catat 3 Kasus Sifilis di Tahun 2022, Ingatkan Jangan Gonta Ganti Pasangan

Dinkes Bateng Catat 3 Kasus Sifilis di Tahun 2022, Ingatkan Jangan Gonta Ganti Pasangan

Ilustrasi--Ist

BABELPOS.ID, KOBA - Raja singa atau sifilis adalah salah satu penyakit menular seksual atau IMS yang disebabkan oleh infeksi bakteri dan menjadi salah satu penyakit menular seksual yang patut diwaspadai.

Pasalnya, sifilis menjadi ancaman berbahaya bagi mereka yang suka bergonta-ganti pasangan dan melakukan penyimpangan hubungan seksual.

Di Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) pada tahun 2023, periode Januari hingga April belum ditemukan adanya kasus sifilis.

Sedangkan, pada tahun 2022 lalu terdapat 3 kasus, kemudian tahun 2021 tidak ada kasus.

BACA JUGA:Dinkes Bateng Minta Warga Waspada Penyakit Cacar Monyet, Hindari Hewan Ini

Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Bangka Tengah, Mukhrim, pada Sabtu (3/6/2023) di Koba.

Dia menerangkan, dibanding kabupaten lain, kasus sifilis di Bangka Tengah tidak ada data yang mencolok atau signifikan. Pasalnya, di Bangka Tengah juga tidak ada Tempat Hiburan Malam (THM) seperti di daerah-daerah lain.

"Sifilis ini kan penyakit yang disebabkan karena perilaku seksual, biasanya kepada orang-orang yang 'nakal' gitu," ujar Mukhrim.

Menurutnya, penyakit sifilis ini bisa menyerang laki-laki atau perempuan, walaupun pada fakta yang terjadi, kasus didominasi terjadi pada laki-laki.

Hal itu terjadi lantaran memang yang kebanyakan gonta-ganti pasangan, tidak setia dan 'jajan' di luar adalah laki-laki.

"Cara mengobatinya ya paling seperti itu, mulai dari perilaku orangnya, agar jangan 'jajan' dan gonta-ganti pasangan. Kalau memang sudah tidak tahan, gunakan pengaman seperti kondom," tuturnya.

Ia menambahkan bahwa penyakit sifilis ini juga banyak terjadi pada usia 20-50 tahun. Maka dari itu, meski dengan berbagi kendala, pihaknya rutin melakukan skrining terhadap masyarakat untuk mendeteksi gejala-gejalanya.

"Gejala awalnya itu bisa jadi demam dan kemudian ada rasa nyeri kalau kencing. Kalau sudah parah, kencingnya itu bisa sampai keluar nanah dan ada muncul ruam-ruam di sekitar kemaluan bahkan bisa sekujur tubuh," terangnya.

Meski demikian, penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini bisa sembuh dengan pemberian antibiotik dan obat-obatan lainnya yang diresepkan dokter dan disiapkan oleh fasilitas kesehatan (faskes) yang ada di Bangka Tengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: