Panggung Sandiwara...

Panggung Sandiwara...

Bujang Pede--

IPANK dan Odoy sebenarnya kadang begitu kesal dengan Bujang. Percaya Diri (PeDe) luar biasa, sehingga selalu merasa bahwa apapun yang dia inginkan itu pasti berhasil. Kalau pun gagal, itu artinya bukan tidak berhasil, tapi 'belum'.

Seperti malam itu, mereka bertiga sepakat pergi ke pasar Malam. Alasannya, jenuh juga selalu di kampung.  

Dengan memacu motor butut mereka masing-masing, ketiganya pun sampai di Pasar Malam.  Bukan keliling dulu melihat-lihat dagangan atau cuci mata, tapi langsung ke arena joget dangdut.

Malam itu, sengaja ketiganya memilih di depan bibir panggung.  

"Biar dekat dengan biduan," ujar Bujang membisiki kedua sohibnya di tengah hingar bingar musik dangdut itu.

Dan, di luar dugaan, malam iu ternyata Maysaroh dengan dua temannya juga datang ke pasar malam, sengaja mencari hiburan.  Bahkan mereka terlihat tak jauh dari panggung.

Diam-diam ketika kedua sohibnya tak melihat termasuk Maysaroh juga tak memperhatikan, Bujang bergegas ke belakang panggung memberi saweran kepada sang biduan.  

"Mbak nanti panggil aku untuk joged sama Mbak di panggung, ya?" pinta Bujang.   

Sang Biduan pun mengangguk dan siap, setelah menanyakan nama Bujang PeDe, tak lama ia menjerit.

Ternyata benar.  Saat jedah lagu, Sang Biduan pun berujar, 

"Mohon kepada Abang Bujang yang ganteng naik ke panggung,"  jerit sang Biduan.

Panggilan pertama sengaja dibiarkan, masuk ke panggilan kedua, giliran Ipank da Odoy yang berujar Bujang dipanggil ke atas panggung.

"Ah, masa?" Bujang pura-pura kaget.

"Ayo Abang Bujang yang ganteng, temani Icih di atas paggug," ujar penyanyi itu lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: