Petugas Puskesmas Ikut Orientasi Manajemen Intervensi Spesifik

Petugas Puskesmas Ikut Orientasi Manajemen Intervensi Spesifik

Orientasi penanganan stunting bagi petugas Puskesmas di Kabupaten Bangka yang digelar Dinas Kesehatan.--Yudi

BABELPOS.ID, SUNGAILIAT - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangka memberikan Orientasi Manajemen Intervensi Spesifik bagi Petugas Puskesmas se Kabupaten Bangka di ruang pertemuan Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, Kamis (25/5).

Kegiatan ini merupakan salah satu upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Bangka.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka dr. Then Suyanti mengatakan, program perbaikan gizi dalam Peraturan Presiden no. 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting dilaksanakan melalui intervensi spesifik dan sensitif. 

BACA JUGA:4 Kali Berturut, Pemkab Bangka Kembali Raih Penghargaan Pengelolaan Stunting Terbaik se Babel

Intervensi spesifik merupakan intervensi gizi lintas program kesehatan yang menyasar penyebab langsung stunting antara lain kurangnya asupan makanan dan gizi serta penyakit infeksi. 

"Intervensi sensitif merupakan intervensi yang dilaksanakan oleh lintas sektor kesehatan, antara lain peningkatan penyediaan air bersih dan sanitasi, peningkatan akses pangan bergizi, dan sebagainya," ujar Then Suyanti.

Dikatakannya, dalam RPJMN 2020-2024 telah menetapkan target penurunan prevalensi stunting pada balita sebesar 14%. Berdasarkan hasil survey status gizi indonesia (SSGI) tahun 2022 terjadi penurunan dari 24,4% pada tahun 2021 menjadi 21.6% tahun 2022.

Sedangkan di Kabupaten Bangka prevalensi stunting balita pada tahun 2021 sebesar 17,5% (SSGI, 2021) menjadi 16,2% (SSGI, 2022). Diharapkan target tahun 2023 ini prevalensi stunting Kabupaten Bangka hasil survey gizi 2023 turun menjadi 13.5%. 

BACA JUGA:Kasus Stunting di Bangka Turun, Tahun Lalu 329 Balita, Sekarang Tinggal Segini

Program penanggulangan stunting di Indonesia dilakukan secara nasional dengan intervensi spesifik dan intervensi sensitif, yang memerlukan kolaborasi lintas program dan lintas sektor.

Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) merupakan fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) di garda terdepan dalam menurunkan stunting.  

"Intervensi spesifik yang bermutu, dimulai dari input dan proses intervensi yang dikelolah dengan baik," ujarnya.

BACA JUGA:Tim Kemendes PDTT Turun Pantau Perkembangan Stunting di Bangka

Untuk itulah Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka melaksanakan orientasi manajemen intervensi spesifik bagi para petugas puskesmas, petugas gizi puskesmas dan bidan koordinator puskesmas se Kabupaten Bangka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: