Angka Stunting di Bangka Tengah Tembus 21 Persen, Pemkab Gelar Remuk Stunting

Angka Stunting di Bangka Tengah Tembus 21 Persen, Pemkab Gelar Remuk Stunting

--

BABELPOS.ID, KOBA - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) menggelar pertemuan remuk stunting di Pantai Sinar Laut, Kelurahan Padang Mulia, Kecamatan Koba pada Kamis, (25/5/2023).

Pertemuan ini merupakan komitmen bersama percepatan penurunan stunting Kabupaten Bateng Tahun 2023 dan melibatkan antar lintas sektor.

Diketahui bahwa lokus stunting ini berada di 13 Desa yang terdiri dari enam kecamatan di wilayah Bangka Tengah, di antaranya Desa Batu Belubang, Belilik, Tanjung Gunung, Lubuk Pabrik, Kulur Ilir, Sungai Selan, Sungai Selan Atas, Sarang Mandi, Romadhon, Tanjung Pura, Keretak Atas, Melabun, dan Kerantai.

Seketaris Daerah Bateng, Sugianto mengatakan remuk stunting ini digelar dalam rangka memastikan pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting yang dilakukan bersama-sama antar lintas sektor terkait dengan tim percepatan penurunan stunting.

"Jadi kita membahas aksi ke depannya sesuai dengan target yang disampaikan Bupati Bateng, kelebihan, kelemahan dan untuk menekan prevelensi stunting, jadi bukan hanya fokus pada lokus 13 desa, namun di luar desa tersebut," ujar Sugianto kepada babelpos.id.

Lebih lanjut, angka stunting di Bateng pada tahun 2021 yakni 20 persen dan naik menjadi 21 persen di tahun 2022, sedangkan pada 2024 angka prevelensi nasional ditargetkan sebesar 14 persen.

"Kita sudah melakukan berbagai intervensi, termasuk meluncurkan buku resep olahan ikan, bahkan dari 63 Desa/Kelurahan di Bateng, hanya 13 Desa yang menjadi lokus stunting," terangnya.

Dikatakan Sugianto pihaknya juga menyiapkan dana sebesar 12 Milyar untuk sanitasi pada tahun 2022 kemarin.

"12 Milyar untuk sanitasi itu di tahun 2022 dan sudah kita kerjakan serta tahun ini kembali kita anggaran," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Bangka Tengah, dr Dede mengatakan pemilihan lokasi pantai pada remuk stunting kali ini karena ingin mencari suasana baru, karena biasanya di ruangan tertutup.

"Kegiatan hari ini melibatkan semua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Bangka Tengah yang duduk bersama melakukan diskusi untuk menyampaikan aspirasi dan program pada masing-masing bidang, sehingga semua anggota memahami kalau butuh data atau informasi ini harus kemana," terangnya.

Kata Dede, sejauh ini stunting di Bateng masih butuh perhatian bersama, karena masih berada diangka 21 persen.

"Mudah-mudahan dengan upaya dan pergerakkan kita bersama, kasus stunting bisa nihil dan ini bukan cuma tugas pemerintah, tapi semua masyarakat," imbuhnya. (sak/ynd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: