Kasus Tipikor Pimpinan DPRD Babel Bakal Melebar, Syaifuddin: Bongkar Semua!

Kasus Tipikor Pimpinan DPRD Babel Bakal Melebar, Syaifuddin: Bongkar Semua!

Syaifuddin--

DARI persidangan Tipikor tunjangan Tranportasi pimpinan DPRD Babel di PN Tipikor Pangkalpinag, kemarin (16/5), tampaknya bakal bisa melebar.  Banyak hal yang terkuak, terutama kesaksian dari terdakwa yang mantan Sekwan, Syaifuddin, yang dalam kapasitasnya selaku justice collaboator (JC) yang mengungkapkan apa adanya.

Syaifuddin dalam kesaksiannya untuk para terdakwa, mantan pimpinan dewan masing-masing Hendra Apollo, Amri Cahyadi dan Dedy Yulianto, menyatakan, sejak terbitnya 

Peraturan Pemerintah (PP) ia berharap baik pimpinan dan wakil pimpinan  DPRD Bangka Belitung menggunakan kendaraan dinas.  Namun para wakil pimpinan DPRD itu mengambil tunjangan transportasi.

Dari sini, selaku Sekwan ia berinisiatif mengembalikan kendaraan dinas jabatan pimpinan DPRD ke Pemprov Babel melalui bagian umum.  Karena sebelumnya memang ada surat dari Sekda atau pak Gubernur supaya mobil dinas jabatan dikembalikan.

Namun ternyata para pimpinan dewan itu ngotot untuk dijadikan sebagai kendaraan operasional.

Tekad Syaifuddin untuk menjadi JC tampaknya memag tak main-main.  Tak hanya di persidangan.  Bahkan kepada Babel Pos ia kemukakan semestinya tak hanya dia, namun pejabat setelahnya juga harus ditanyakan.

Karena kasus yang dituduhkan jaksa –seperti dalam dakwaan- itu terus  berlanjut pasca dirinya menjabat. 

“Jadi kasus yang didakwakan itu bukan pada saat saya menjabat saja. Tapi setelah saya sama saja,” katanya.

Dia mengaku sudah tidak lagi menjabat sejak November 2020. Tetapi kasus serupa sama saja, baru berhenti setelah adanya penyidikan yang dilakukan oleh  pihak Kejaksaan itu.

“Kalau mau fair setelah saya menjabat kan harus ada pertanggung jawaban juga. Masak dibebankan kepada saya. Kasusnya juga serupa masak tidak dimintakan pertanggung jawaban juga. Kan di situ ada penggunaan anggaran,” sesalnya.

Bahkan pasca dirinya menjabat anggaran yang dikucurkan untuk fasilitas transportasi tersebut lebih besar lagi.  

“Kalau mau ditelusuri secara fair, pimpinan setelah mereka juga sama juga. Bahkan ada anggaran yang lebih besar lagi,” sebutnya.  

Namun sayang dia tidak merinci besaran anggaran yang dimaksud olehnya itu.

Terkait dengan 3 unit mobil yang menjadi persoalan dan membawa 3 pimpinan DPRD jadi terdakwa itu ternyata diakuinya juga pernah dipakai pihak lain. Bahkan ada istri dari pejabat yang sempat memakai lama kendaraan itu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: