Ditabrak Syetan Motor Butut
Bujang Pede--
SUDAH beberapa hari ini Bujang PeDe seperti sengaja menghilang dari peredaran di kampung itu. Rasa malunya atas dua kejadian sebelumya di depan Maysaroh, membuatnya merasa perlu untuk introspeksi diri.
Seperti hari itu, Bujang sengaja baru keluar rumah ba'da Isya, jadi suasana kampung sudah mulai agak sepi. Orang-orang semua pada dalam rumah, kecuali yang nongkong di Warkop Mang Gareng tentu saja.
Hanya saja, Bujang tak ke Warkop. malu bertemu orang-orang. Bertemu kedua sohibnya Ipank dan Odoy saja, dia menghindar untuk malam ini.
Bahkan, agar tak terlihat banyak orang, ia sengaja memngenakan kemeja hitam dan celana jeans. Saat memacu motor bututnya juga, ia tak mengambil jalan umum, tapi memilih lewat dari gang kecil ke gang kecil lainnya.
Saat melewati satu gang tak jauh dari kediaman Maysaroh, Bujang sengaja tekan gas agar lebih cepat, maksudnya agar Mayaroh jangan melihat dia.
Sial, baru saja ia memacu gas, motor butut yang lampunya juga seperti kunang-kunang itu menabrak seseorang berpakaian putih dan berkain putih yang tiba-tiba muncul dari dalam lorong. Bujang takut setengah mati, ia mengira menabrak syetan. Segera ia bangkit dan kabur.
Gelisah atas kejadian yang baru dialaminya, Bujang tak jadi kemana-mana, malah berbelok ke Warkop Mang Gareng. Di sana ia malah bertemu dan melihat sudah ada kedua sohibnya yang tengah membantu Bapak Maysaroh yang tampak luka lecet.
''Lho, kenapa Pak?'' ujar Bujang bertanya kepada Bapak Calon mertua.
''Apes, tadi pas lewat gang yang agak gelap, di belokan saya merasa ditabrak orang. Tapi saya yakin itu bukan orang. Soalnya begitu saya bangun dan berucap istigfar,
sudah gak terlihat lagi. Meski sempat terdengar suara motor, saya yakin itu syetan,'' ujar Bapaknya Maysaroh yakin dengan ceritanya.
Bujang yang mendengar itu, terkesiap. Namun ia berusaha menenangkan diri.
''Lho, tapi katanya sempat dengar suara motor, Pak?'' ujar Bujang meyakinkan.
''Lha iyalah. Yang namanya syetan bisa aja pura-pura pakai motor. Kebetulan saja mungkin syetan yang nabrak saya itu pakai motor butut, jadi suaranya sempat terdengar memelas dan bising,'' ujay Bapak Maysaroh lagi.
Bujang diam dan hanya manggut-manggut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: