Pesawatnya Mengalami Kendala di Pangkalpinang, Ini Penjelasan Lion Air

Pesawatnya Mengalami Kendala di Pangkalpinang, Ini Penjelasan Lion Air

Ilustrasi Lion Air --JPNN.com

BABELPOS.ID, PANGKALPINANG  – Pesawat Lion Air JT-142 dari Bandara Depati Amir Pangkalpinang tujuan HAS Hanandjoeddin Belitung dikabarkan mengalami kendala teknis sehingga gagal diterbangkan sesuai jadwal pukul 08.15 WIB.

Informasi yang diterima, pesawat dari Palembang tujuan Pangkalpinang lalu ke Belitung tersebut gagal diberangkatkan dari Pangkalpinang ke Belitung setelah landing dari Palembang.

Menurut GM Bandara Depati Amir Muhammad Adi Wiyatnoa, pesawat yang awalnya diterbangkan dari Palembang tersebut sempat mengalami kendala saat sedang persiapan keberangkatan.

"Tidak ada divert, sebab saat itu pesawat posisinya juga belum take off. Dan saat itu pesawatnya baru mundur terjadi kendala teknis di pesawat, sehingga pilot memilih untuk menunda penerbangan,” ujarnya, Selasa malam (2/5), meluruskan informasi soal pesawat yang dikabarkan mengalami divert.

Ia menjelaskan, akibat kendala tersebut para penumpang dialihkan untuk melanjutkan penerbangan dengan pesawat Lion Air yang diterbangkan dari Jakarta.

“Jadi seluruh penumpangnya sempat menunggu untuk dialihkan ke penerbangan lain ke daerah tujuan, karena dikhawatirkan akan menunggu lama jika sampai harus menunggu kondisi pesawat yang sebelumnya terjadi kendala teknis tersebut,” jelasnya.

Adi menyebut, semua persoalan bisa diselesaikan dengan baik. Para penumpang telah diterbangkan sesuai rute tujuan penerbangan.

Demikian juga pesawat Lion Air yang terkendala teknis tersebut saat berita ini diturunkan sudah kembali melanjutkan penerbangan.

“Jadi mohon untuk bijak menanggapi setiap isu yang beredar. Karena sekali lagi dalam hal ini tidak ada divert. Lagi pula yang namanya divert ini bisa terjadi namun tidak selalu dikonotasikan negatif. Karena dikhawatirkan akan meresahkan masyarakat," tambahnya.

Atas kejadian tersebut, Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro menyampaikan permintaan maaf.

Dijelaskannya, keputusan pilot untuk menunda keberangkatan untuk menjamin keselamatan dan keamanan penerbangan dikarenakan ada salah satu indikator pada kokpit menunjukkan perlu dilakukan pengecekan di area kompartemen kargo pesawat Boeing 737-800NG registrasi PK-LKT.

Tindakan pilot menurutnya sangat tepat dan berorientasi pada keselamatan.

"Sebagai seorang profesional penerbangan, pilot bertanggung jawab memastikan bahwa pesawat dalam kondisi yang aman dan layak terbang. Indikasi gangguan pada pesawat dimaksud, pilot bersama teknisi harus melakukan pengerjaan sesuai standar operasional prosedur," jelasnya.

Dalam situasi seperti ini, pilot memiliki kewenangan dan tanggungjawab menunda keberangkatan pesawat. "Lion Air sangat memahami, meskipun menunda keberangkatan dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi penumpang dan kru, namun keselamatan harus menjadi prioritas utama dalam setiap keputusan yang diambil oleh pilot," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: