Cemilan Gratis, Sikat Gigi Mahal
Bujang Pede--
IPANK dan Odoy melihat Bujang PeDe memang semakin percaya diri dalam dua hari terakhir. Tekadnya untuk menjadi salesman sikat gigi bermutu, jual 3 dapat 1 --begitu promonya-- tak tertahankan lagi.
"Sementara ini aku bantu-bantu orang dulu. Nanti kalau sudah berhasil, baru aku boleh ambil langsung ke distributor utama. Begitu janjinya,'' ujar Bujang PeDe kepada kedua sohibnya itu.
"Apa kamu yakin akan berhasil dengan hanya modal promo jual 3 dapat 1 itu?'' tanya Ipank ragu.
"Kalau cuma itu sih, gak yakin. Tapi aku tambahkan strategi dengan menggratiskan makanan cemilan. Aku promo dengan menggratiskan permen gula merah dan sambel saos.'' ujar Bujang seraya memamerkan permen gula merah berbungkus kertas kecil-kecil dan sambal saos.
"Apa boleh kami coba?'' ujar Odoy penasaran. ''Kalau memang berhasil, kami mau jadi bawahanmu,'' tukas Odoy melanjutkan.
Mendengar itu, Bujang merasa jebakannya untuk kedua sohibnya itu hampir tercapai. Dia memang berniat menjadikan kedua sahabatnya itu sebagai staf penjualan membantu dia nanti.
Tak lama, Bujang pun mengeluarkan permen gula merah dan saos dari tasnya.
"Ini semua baru barang promosi,'' ujart Bujang sekenanya.
Lalu, kedua sahabatnya itu mulai mengunyah permen gula merah yang sebelumnya diolesi sambal saos.
Kontan keduanya kepedasan, Bujang yang sudah siap sedia, memberikan keduanya botol air mineral. Kepedasan masih, gula merah juga lengket di gigi.
''Tolong Bujang, mana sikat gigi yang kau jual?'' ujar Ipank merasa risih dan pedas dengan dengan gula merah yang lengket di giginya.
Bujang pun mengeluarkan sikat gigi andalannya. Kontan Odoy dan Ipank tanpa bertanya harga, langsung ke kamar mandi umum tredekat untuk menyikat gigi mereka.
''Itu bukan jualan namanya, itu pemaksaan dan pemerasan!'' ujar Odoy protes atas strategi yang baru mereka rasakan.
''Tapi kan berapapun harga sikat itu orang itu pasti beli, kan? Kan lagi butuh-butuhnya saat itu?''
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: