BPJ: Tidak Ada Urgensinya Timah jadi Mineral Strategis

BPJ: Tidak Ada Urgensinya Timah jadi Mineral Strategis

Bambang Patijaya.--Tri Babel Pos

BABELPOS.ID, SUNGAILIAT - Anggota DPR RI dapil Babel, Bambang Pattijaya (BPJ) menegaskan kembali soal wacana timah dijadikan mineral strategis dalam diskusi Lemhannas beberapa waktu lalu. Selain itu, politisi Partai Golkar tersebut juga menyoroti wacana pembangkit listrik tenaga thorium. 

"Intinya tidak ada urgensinya timah jadi mineral strategis nanti dulu. Karena akan mengebiri hak masyarakat untuk menambang. Kita tidak berharap timah dinyatakan sebagai mineral strategis jika definisi strategis belum jelas seperti apa," kata Bambang Pattijaya kepada wartawan di Sungailiat, Senin (17/4). 
 
Menurutnya, timah sebagai sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui dan cadangan menipis memang diperlukan untuk tata cara eksploitasinya. Untuk itu terpenting pemerintah melalui Kementerian ESDM menata lebih baik operasional produksi mineral timah. 
 
Sementara itu terkait wacana pembangkit listrik tenaga thorium ia nilai bisa saja diwacanakan. Apalagi saat ini DPR RI sedang membahas energi baru yang terbaharukan. 
 
"Saat ini listrik kita banyak dihasilkan energi fosil maupun fosil yang menggunakan solar. Salah satu kritik saya, kita harus merubah kebijakan energi nasional yang mana nuklir adalah pilihan terakhir untuk dikembangkan," sebutnya. 
 
Ia tambahkan sebelum mengembangkan listrik thorium yang identik dengan tenaga nuklir, harus dikembangkan dulu adalah listrik melalui batubara, PLTU maupun listrik tenaga surya. Kalaupun terpaksa pembangkit listrik tenaga thorium harus dikembangkan maka mineral ikutan timah yang harus dijaga adalah monazite karena mengandung bahan thorium. 
 
"Bahkan monazite juga seharusnya menjadi bahan strategis bukan timah karena monazite mengandung thorium hingga logam tanah jarang," ujarnya. 
 
Ia juga ingatkan, pentingnya timah hingga mineral ikutan lainnya bagi Babel jangan dihentikan dengan kebijakan tak berpihak bagi Babel. Khususnya kebijakan yang justru melemahkan ekonomi masyarakat Babel. 
 
"Jangan ekonomi yang sedang maju disetop dengan hal-hal yang mematikan ekonomi masyarakat Babel. Seperti setop ekspor timah yang terjadi," tegasnya. 
 
 
Ia tambahan semua pihak di Babel sebaiknya tidak larut dalam gelorafikasi dengan pernyataan Babel memiliki banyak sumber daya alam. Sebab, belum bisa dipastikan jumlah kandungan bahan baku thorium untuk mendukung program seperti pembangkit listrik tenaga thorium maupun investasi serupa yang bahan bakunya disebut tersedia di Babel.(*)
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: