Gerbang 10 Akhir Ramadhan

Gerbang 10 Akhir Ramadhan

Rio Setiady--

"BETAPA banyak orang yang berpuasa, tidak mendapatkan pahala dari puasa kecuali hanya dahaga, dan betapa banyak orang yang melakukan qiyam (shalat tarawih) tidak mendapatkan pahala qiyam kecuali letih saja.” (Ad-Darimi, dan Al-Albani berkata: Isnadnya Jayyid)

Ramadhan sebentar lagi memisahkan dirinya dengan kita, tinggal hitungan hari saja. Rasanya begitu cepat hari-hari Ramadhan berlalu, tak terasa. Hari-hari akhir Ramadhan ini semoga bisa kita tebus dengan kesungguhan berlipat, konsentrasi ibadah, i’tikaf qalbu, fisik, pikiran hanya kepada Allah SWT. 

 "Madrasah  Ramadhan” seharusnya mampu melahirkan dan meluluskan alumni-alumni manusia yang jauh lebih baik dari makhluk-makhluk lainnya.

"Madrasah  Ramadhan” menggembleng kita untuk totalitas taat aturan, bayangkan makanan kita sendiri, halal, namun di siang hari haram untuk kita santap, dan kita taat itu. Bagaimana dengan makanan yang jelas-jelas haram atau syubuhat yang berseliweran di sekitar kita di luar Ramadhan?

Ramadhan mengkondisikan kita untuk menjaga telinga, mata, dan hati. Menjaga telinga dari mendengarkan gosip, fitnah, dan sesuatu yang tiada guna. Menjaga mata untuk tidak melirik yang tidak dihalalkan, melihat yang tidak diperbolehkan. Menjaga hari untuk tidak dendam, dengki, berprasangka buruk, dan gundah gulana, apalagi putus asa. Menjaga lisan untuk tidak mengumbar fitnah murahan, adu domba, menjelekkan orang lain. Karena Ramadhan mengajarkan kepada kita agar tidak shaum dari makan-minum dan hubungan suami-istri di siang hari saja, jauh lebih dari itu, sebagaimana disebutkan dalam hadits-hadits berikut ini:

“Kalian berpuasa maka janganlah berkata kotor dan jangan berteriak, dan jika ada salah seorang yang mencelanya atau mengajaknya bertengkar (berkelahi) maka katakanlah; sesungguhnya aku sedang berpuasa…” (Bukhari)

Alumni madrasah  Ramadhan” menjadi sosok baru, pribadi fitri. Sehingga tidak adalagi orang yang menjual hutan yang sejatinya harus dilindungi dan dimanfaatkan sebesar-besar untuk rakyat. Tidak ada lagi yang makan uang rakyat, karena rakyat sudah sangat susah hidupnya. Tidak ada lagi yang bertindak amoral atau berzina, karena itu penyakit masyarakat yang dikutuk. Tidak ada lagi saling fitnah, ado domba, memecah belah umat hanya gara-gara kepentingan sesaat kekuasaan atau jabatan.

Semoga kita menjadi bagian “Alumni madrasah  Ramadhan” yang sukses, yaitu menjadi pribadi yang ciri-ciri ketaqwaan selalu melekat dalam diri kita, menjadi lebih baik, di bulan Ramadhan dan di luar bulan Ramadhan,

Hari ini telah sampai kita di gerbang 10 hari terakhir menjelang berakhirnya Ramadan Mari kita maksimalkan dan perbanyak amal ibadah oleh Allah subhanahu wa ta'ala

Wallahu a’lam bi shawab.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: