Menjaga Spirit Ramadhan

Menjaga Spirit Ramadhan

Rio Setiady--

KAUM muslimin pembaca Babelpos di bumi serumpun sebalai yang dirahmati Allah SWT.  Hari ini kita telah sampai di akhir bulan Ramadhan. Bulan mulia yang didalamnya terdapat banyak keutamaan dan pelipatgandaan semua kebaikan.

Ramadhan adalah madrasah imaniyah, tempat kita bekal bagi jiwa, menempa hati dan menjinakkan nafsu, agar senantiasa bisa mengakui kedudukannya sebagai hamba Allah yang hina, yang senantiasa berada dalam kefaqiran terhadap rahmat dan ampunan-Nya.

“Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia, kecuali untuk beribadah (dan menghamba) hanya kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56)

Target berpuasa adalah menjadi manusia yang bertaqwa. Taqwa merupakan puncak keshalehan seseorang baik dalam berhubungan dengan Allah SWT (Hamblum minAllah) dan berhubungan dengan manusia (Hamblum minannas). Para ulama mendefinisikan taqwa yakni  berkomitmen untuk melaksanakan segala perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya.

Orang yang berpuasa ibarat menjalani proses metamorfosis, dari ulat yang merupakan binatang yang menjijikkan menjadi kupu-kupu yang indah. Ulat tersebut harus menjalani puasa dengan menjadi kepompong terlebih dahulu. Dia tidak makan, minum, dan melakukan aktivitas selama berhari-hari sehingga cairan-cairan dalam tubuhnya terkuras dan dia menjelma menjadi binatang yang indah.

Sungguh membahagiakan, bisa melihat kaum muslimin berlomba-lomba melakukan ketaatan di bulan Ramadhân. Syiar-syiar ketakwaan, alhamdulillah, begitu tampak di bulan yang penuh rahmat tersebut. Sungguh akan sangat memalukan jika pasca Ramadhan  kita kembali pada kebiasaan lama, kembali bermaksiat, kembali mendurhakai Allah, kembali memutus ikatan janji ketaatan kepada-Nya, yang telah kita ikrarkan di bulan Ramadhan saat kita bersimpuh hina di hadapan-Nya:

“Dan janganlah kamu seperti seorang wanita yang menguraikan benang (janji) yang sudah dipintalnya dengan kuat, menjadi cerai berai kembali.…” (QS. An-Nahl: 92).

Semoga di separuh jalan ramadhan ini kita dapat mempertahankan komitmen kita untuk menjadi hamba yang bertaqwa. Bahkan terus dipertahankan hingga akhir Ramadhan. Dan Allah SWT memberikan kesempatan kepada kita untuk dapat bertemu kembali dengan bulan Ramadan di tahun yang akan datang. Insyaallah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: