Strategi Samudra Biru Coffee Shop di Pangkalpinang

Strategi Samudra Biru Coffee Shop di Pangkalpinang

--

PANDEMi covid-19 yang terjadi menghambat pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) tidak hanya dari sisi produksi dan pendapatan, biaya operasional yang naik, pandemi juga memaksa para pengusaha mengurangi tenaga kerjanya bahkan harus menutup usaha untuk sementara waktu. 

Kehadiran pandemi covid-19 membuat banyak perusahaan baik yang skala besar maupun skala kecil terdampak parah di susul kebijakan penutupan kegiatan ekonomi. Penjualan merosot tajam hingga banyak yang terpaksa merumahkan pekerjanya. 

Sektor UMKM turut tertekan akibat pandemi, yang terpaksa harus membatasi usahanya dikarenakan peraturan pencegahan covid-19. Meski demikian, sektor UMKM menjadi salah satu sektor yang mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19 (Paradigma, et.al, 2019).

UMKM adalah salah satu unit usaha yang memiliki peran sangat penting dalam pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di Pangkalpinang. Pada kelas bawah dan menengah, UMKM berperan strategis membantu pemerintah dalam mengatasi kemiskinan dan pengangguran karena UMKM mampu menyerap pasar tenaga kerja sehingga pengangguran berkurang. 

Namun, ketika diteliti dari sisi daya saing pada UMKM coffee shop contohnya masih memiliki banyak kekurangan dan kelemahan yang harus dibenahi untuk mampu memenangkan persaingan antar pelaku usaha. 

Banyak penelitian yang telah dilakukan dan ditemukan bahwasanya UMKM secara umum masih terkendala sejumlah masalah seperti: pemasaran, permodalan, inovasi dan pemanfaatan teknologi, penggunaan bahan baku, rencana pengembangan usaha hingga kemampuan yang dimiliki dalam menghadapi tantangan yang timbul dalam lingkungan eksternal.

Kedai kopi (coffee shop) yang ada saat ini tidak hanya menyuguhkan minuman kopi yang nikmat untuk diminum saja, namun turut didukung dengan berbagai fasilitas yang dapat dinikmati para pelanggan seperti tempat yang instagramable, bersuasana rumah (homie), musik dan fasilitas lainnya yang tentunya menyuguhkan kenyamanan dalam menikmati kopi. 

Dalam perjalanannya, semakin lengkapnya fasilitas yang disuguhkan pada pengusaha coffee shop, masyarakat mulai bergeser dan menjadikan kedai kopi tidak hanya untuk menikmati kopi dan suasana yang nyaman, namun juga menjadikannya sebagai tempat untuk melakukan berbagai aktivitas seperti tempat untuk bertemu kerabat dekat, teman kuliah, keluarga, mitra bisnis hingga melakukan sejumlah kegiatan lainnya (Igiasi, 2017). 

Keragaman yang ada di dalam kedai kopi bukan hanya tentang keragaman aktivitas semata, namun juga latar belakang dan status pengunjung kedai kopi juga sangat beragam (Igiasi, 2017). Semakin beragamnya pemanfaatan kedai kopi maka membuat permintaan kedai kopi semakin meningkat, berbagai kedai kopi mulai bermunculan seiring dengan permintaan pelanggan akan tempat yang nyaman untuk berkumpul. 

Kedai kopi yang ada terus menyuguhkan pelayanan ekstra dengan menghadirkan berbagai varian menu yang selain variatif yang dibarengi dengan penyediaan sarana parkir yang luas, tempat yang cocok untuk berfoto hingga disuguhkan live music demi memberikan pengalaman yang berbeda dari para pesaingnya. 

Meski demikian, semakin berjalannya waktu, hampir setiap kedai yang ada mulai menerapkan strategi serupa. Suguhan live music hampir bisa ditemui pada setiap kedai yang ada di Pangkalpinang. Termasuk penyediaan tempat, komposisi harga hingga varian menu yang ada terlihat cukup seragam. 

Keseragaman ini tentunya lambat laun akan menjadikan bisnis kedai kopi yang ada akan masuk pada persaingan yang semakin berat, hal ini karena tidak adanya pembeda utama yang dapat dijadikan sebagai pembanding bagi para konsumen dalam menentukan pilihan pada kedai kopi yang ada. 

Mengingat persaingan yang begitu ketat dengan penawaran nilai yang hampir seragam, maka sangat penting untuk melakukan studi mengenai kemungkinan penawaran nilai-nilai baru yang ada menggunakan Blue Ocean Strategy (BOS). 

Dengan melakukan analisa Blue Ocean Strategy atau strategi samudra biru tentunya dapat membantu para pelaku usaha coffee shop menciptakan strategi yang berfokus pada penawaran nilai yang baru dengan beralih dari persaingan di ruang pasar yang ada yang telah dipenuhi oleh pesaing (samudra merah) ke ruang pasar baru (samudra biru) (Ellinger et.al, 2020). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: